JABAR EKSPRES – Baru-baru ini ada kabar menggegerkan bahwa Israel beli jet tempur siluman F-35 dari AS seharga Rp45 triliun
Armada ketiga jet tempur siluman F-35 akan segera bergabung dengan militer Israel, setelah kesepakatan senilai US$3 miliar atau sekitar Rp45 triliun disetujui.
Pembelian ini akan didanai melalui bantuan militer dari Amerika Serikat (AS). Dalam kesepakatan tersebut, Kementerian Pertahanan Israel setuju untuk menambah 25 pesawat lagi yang diproduksi oleh Lockheed Martin, sehingga total jumlah jet F-35 yang dimiliki Angkatan Udara Israel akan mencapai 75 pesawat pada tanggal 2 Juli 2023.
Kementerian Pertahanan Israel menyatakan, “Perjanjian baru ini akan memastikan kelanjutan kerja sama antara perusahaan Amerika dan industri pertahanan Israel dalam produksi suku cadang pesawat.” Demikian seperti dilansir oleh Aljazeera pada tanggal 3 Juli 2023.
Lalu, apa kelebihan pesawat jet tempur F-35?
Menurut situs resmi United States Air Force, F-35 dirancang untuk menggantikan pesawat tempur lama seperti F-16, A-10 milik US Air Force, F/A-18 milik US Air Force, AV-8B Harrier, F/A-18 milik Korps Marinir AS, dan Harrier GR.7s milik Inggris. Dengan dilengkapi teknologi generasi terbaru, F-35 menjadi pesawat tempur multiperan tercanggih di dunia.
Baca Juga: Spanyol Akan Bantu Rp903 Miliar kepada Ukraina
Proyek pengembangan F-35 melibatkan sembilan negara, termasuk AS, Inggris, Italia, Belanda, Turki, Kanada, Denmark, Norwegia, dan Australia. F-35 mewakili model kerja sama internasional baru dan menjaga keamanan mitra AS serta koalisinya dengan baik di abad ke-21. F-35 memiliki beberapa jenis, seperti F-35A, F-35B, dan F-35C, masing-masing dengan spesifikasi dan keunggulan tersendiri.
Menurut Majalah Air & Space Force, biaya produksi satu unit pesawat F-35 sekitar US$75 juta atau sekitar Rp1,1 triliun. Namun, biaya tersebut belum termasuk mesin Pratt & Whitney F135. Jika dilengkapi dengan mesin Pratt & Whitney F135, biaya per unitnya akan kurang dari US$80 juta atau sekitar Rp1,2 triliun per pesawat.
F-35 dirancang untuk mencapai tingkat keandalan dan pemeliharaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta dilengkapi dengan sistem dukungan yang responsif dan sistem pelatihan terkoneksi dengan teknologi informasi terkini. Autonomic Logistics Information System (ALIS) mengintegrasikan kinerja terkini, parameter operasional, konfigurasi saat ini, peningkatan dan pemeliharaan terjadwal, riwayat komponen, diagnostik prediktif, manajemen kesehatan, penjadwalan operasi, pelatihan, perencanaan misi, dan dukungan layanan untuk F-35.