“Dan dengan adanya senam osteo dance ini semoga semakin semangat, karena memang ini sengaja dibuat menarik. Agar yang ikut baik anak-anak muda tertarik. Karena kan biasanya yang senam osteoporosis itu para manula sambil duduk-duduk di kursi. Kalau ini kan yang nonton pun ikutan semangat,” ungkapnya.
Sementara itu menurut Lina perkembangan Perwatusi di Jawa Barat ini sangat bagus. Bahkan hingga hari ini sudah terbentuk kepengurusan Perwatusi di 10 Kabupaten/Kota.
Bahkan kepengurusan ini kata dia sudah mempunyai beberapa binaan komunitas osteo dance. Oleh Karenanya dirinya terus berusaha memasyarakatkan osteo dance ini agar terus menggelar pelatihan dan instruktur untuk senam.
“Agar masyarakat Jabar lebih aware dengan kesehatan. Sehingga mereka terhindar dari osteoporosis pada usia tua. Karena selain kita harus mencegah stunting, kita juga harus menyiapkan ibu-ibu muda ini agar tulangnya kuat terbebas dari penyakit tulang keropos saat usia senja,” pungkasnya.