Musim Liburan, Ini Adab dan Hukum Melakukan Safar

10. Larangan Melancong Ke negeri Kafir

Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam sangat keras memperingatkan untuk safar ke negeri kafir. Dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أَنَا بَرِيءٌ مِنْ كُلِّ مُسْلِمٍ يُقِيمُ بَيْنَ أَظْهُرِ الْمُشْرِكِينَ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ: وَلِمَ؟ قَالَ: لَا تَرَاءَى نَارَاهُمَا   [أخرجه الترمذي]

“Aku berlepas diri dengan setiap muslim yang (rela) tinggal ditengah-tengah orang musyrik”. Para sahabat bertanya: ‘Ya Rasulallah, kenapa? Beliau menjawab: “Tidakkah kalian memikirkan tentang siksa (yang) akan menimpa mereka”. HR at-Tirmidzi no: 1604. Dinilai shahih oleh al-Albani dalam Shahih sunan at-Tirmidzi 2/119 no: 1307.

11. Adab Musafir

Apabila ingin safar untuk rekreasi di taman atau kebun maka hendaknya dia memperhatikan istri dan anak perempuannya agar selalu memakai hijab. Dan berusaha menghindar dari tempat-tempat yang campur baur bersama laki-laki, atau tempat yang mengandung menyelisihi syari’at. Demikian pula dirinya harus selalu menjaga sholat tepat pada waktunya, serta menyuruh keluarganya hal tersebut, dan memperhatikan amar ma’ruf dan mencegah kemungkaran. Seperti yang ditegaskan oleh Allah ta’ala dalam firman -Nya:

وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ  [ طه : 132]

“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya”.  (QS Thaahaa: 132).

Juga perintah -Nya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ [التحريم: 6]

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”. [at-Tahrim/66: 6].

12. Do’a Ketika Singgah Disuatu Tempat

Dan menjadi kebiasaan Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam ialah menganjurkan bagi umatnya apabila mereka singgah di sebuah tempat ketika safar untuk membaca do’a:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. فَإِنَّهُ إذا قال ذلك لَمْ يَضُرُّهُ شَىْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ  [أخرجه  مسلم]

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan setiap makhluk”. Barangsiapa yang mengucapkan do’a tadi maka tidak ada satu pun yang akan membahayakannya sampai dirinya pergi meninggalkan tempat tersebut”.  HR Muslim no: 2708.

13.Segera Pulang Ketika Usai Urusannya

Beliau juga menyuruh pada seorang yang safar untuk segera pulang begitu telah menyelesaikan urusannya. Seperti yang disebutkan dalam haditsnya Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: ‘Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنْ الْعَذَابِ يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ فَإِذَا قَضَى نَهْمَتَهُ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ » [أخرجه البخاري و مسلم]

“Safar adalah sebagian dari adzab, (karena dalam safar) mencegah salah seorang kalian dari makan, minum dan tidurnya. Maka bila telah selesai urusannya, segeralah pulang ke keluarganya”. HR Bukhari no: 1804. Muslim no: 1927.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan