JABAR EKSPRES – Polemik seputar sapi kurban yang melibatkan Dewi Perssik telah menimbulkan tudingan netizen yang mengatakan bahwa penyanyi itu terlibat dalam politik.
Namun, Dewi Perssik dengan tegas membantah tuduhan tersebut melalui unggahan di media sosial. Dalam video yang diunggah setelah melakukan mediasi dengan Ketua RT pada Kamis (29/6), ia menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak berpolitik dalam permasalahan ini.
“Dalam hal ini, jika ada yang mengatakan bahwa saya berpolitik, itu salah. Tidak ada satupun dari kami yang terlibat dalam politik. Jadi, tolong diingat, saya tidak sedang berpolitik. Niat saya di sini adalah baik, dan tidak ada unsur politik,” ungkap Dewi Perssik dalam video tersebut.
Melansir dari berbagai sumber dalam unggahan yang sama, penyanyi dangdut ini juga menegaskan bahwa fokusnya adalah menjadi seorang seniman dan tidak memiliki niat untuk terlibat dalam politik aktif. Bahkan, ia menuding pihak lain yang terlibat dalam politik.
“Saya adalah seorang seniman dan tidak ada rencana untuk mencalonkan diri dalam jabatan apapun. Saya tidak sedang berpolitik di sini, saya bukan anggota DPR, bupati, gubernur, atau apa pun,” tulisnya.
Dewi Perssik menyalahkan pihak lain yang terlibat dalam politik dengan menyebut adanya baliho tokoh politik di depan rumahnya. Ia juga mengungkapkan bahwa mediasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil, dan mempersilakan netizen melihat video untuk melihat keadaan RT tempat tinggalnya.
Penjelasan ini disampaikan setelah netizen mempertanyakan ironi dalam polemik sapi kurban Dewi Perssik, yang mengaku tidak memiliki motif politik namun mengutarakan hal-hal yang menyinggung tokoh politik.
Baca Juga: Movie Time Bareng Keluarga! Ini Dia Jadwal Film The Flash Jumat, 30 Juni 2023 di CGV Jakarta & Bandung
Semuanya dimulai ketika Dewi Perssik mengeluhkan penolakan sapi kurban yang dititipkan melalui Relawan Ganjar oleh Ketua RT setempat. Kasus ini akhirnya melibatkan pihak kepolisian, dan mediasi dilakukan di sebuah masjid di kawasan Cilandak pada Kamis (29/6).
Namun, upaya perdamaian tersebut berakhir tanpa kesepakatan. Kedua belah pihak mengakui bahwa tidak ada solusi yang ditemukan.