JABAR EKSPRES – Mantan ketua umum PP Muhammadiyah periode 1994-1998 Amien Rais menjadi penceramah dalam khutbah Salat Idul Adha 1444 H di Lapang Transmart, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/6/2023).
Dalam pelaksanaan Salat Idul Adha ini ribuan warga Muhammadiyah hadir, pihak kepolisian pun berjaga di sekitar lokasi.
Dalam ceramahnya, Amien Rais menyampaikan khususnya kepada generasi muda atau milenial agar selalu belajar, menuntut ilmu sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah.
“Dan belajar tuntutlah ilmu pengetahuan sampai setinggi mungkin sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Sunnah. Di samping itu harus bersedia berjuang sesuai dengan tugas kaum muda, ingatlah kita bisa meneladani perjuangan Nabi Ibrahim waktu di zaman mudanya,” ujar Amien Rais saat berceramah, Rabu (28/6/2023).
Amien menjelaskan, sebaiknya generasi milenial muslim keluar dari pencitraan yang dibuat oleh kaum sekularis seperti misalnya agama tidak usah dibawa-bawa dalam kehidupan.
“Nikmati hidup sesuai dengan selera masing-masing, bagi generasi milenial, kata mereka, yang penting sukses individual, kalau bisa cepat kaya dengan cara apapun, mengapa tidak? Kejarlah status keterkenalan, popularitas, lebih cepat lebih bagus dan serba sukses duniawi yang sesungguhnya menyesatkan,” katanya
Selain itu, Amien meminta kepada para pemimpin atau ulama, ustaz, ajengan, dan para tokoh politik dan pemerintahan yang masih bersinar di dada mereka nilai keagamaan untuk merenungkan isi surat At-Taubah ayat 24.
“Allah berfirman yang artinya katakanlah jika bapak-bapakmu, anakmu, istrimu, dan saudaramu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kami khawatirkan kerugiannya, dan rumah tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan rasulnya, lebih kamu cintai daripada berjihad di jalannya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusannya dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik,” jelasnya
Dan juga meminta kepada semua umat islam jangan sampai kehilangan fighting spirit atau bahasa agamanya Ruhul Jihad.
“Misalnya dengan memberikan infaq semaksimal mungkin untuk pendidikan umat, kecerdasan dan pencerahan Islam atas spirit. Jangan sampai tidur pulas sementara keadaan bangsa dan negara terlihat cukup parah dalam kehidupan nasional,” terangnya.