JABAR EKSPRES – Melansir dari berbagai sumber Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Jose Tavares, menegaskan bahwa kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Rusia aman dan terkendali, meskipun ada upaya pemberontakan dari pasukan tentara bayaran Wagner.
Jose Tavares mengungkapkan jumlah WNI yang tinggal di Rostov-on-Don dan Voronezh saat ini. “WNI dalam keadaan aman,” ungkapnya dengan pasti. “Di Rostov-on-Don ada 11 orang dan di Voronezh ada 14 orang,” tambahnya.
Selain itu, Jose juga memberikan informasi tentang kondisi di Rusia setelah bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, memerintahkan pasukan tentara bayaran untuk meninggalkan Rostov-on-Don. Menurutnya, situasi di wilayah tersebut sudah kembali normal.
Baca Juga:Gokil! Ada 3 Aplikasi Gratis yang Bisa Bikin Saldo DANA Kamu Melimpah, Coba Yuk!Cuma RP49 Jutaan! Harley-Davidson X440 Siap Ngebut, Makin Banyak Bikers yang Senang!
“Kondisinya sudah normal sekarang karena Private Military Wagner sudah kembali ke kamp mereka,” jelas Jose.
Sebelumnya, KBRI Moskow telah merilis tujuh imbauan keamanan bagi WNI di Rusia sebagai tanggapan terhadap aksi pemberontakan Wagner. KBRI mengimbau WNI untuk tetap tenang dan menghindari beberapa lokasi di Rusia yang dianggap berisiko.
KBRI juga mengingatkan WNI untuk selalu membawa dokumen identitas atau paspor saat bepergian, mengingat peningkatan keamanan di tempat umum, termasuk transportasi umum.
KBRI juga meminta WNI untuk membatasi perjalanan ke luar kota kecuali jika ada keperluan mendesak. Selain itu, KBRI juga mengimbau “seluruh WNI di Rusia untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Rostov dan Voronezh sampai situasinya kondusif.”
Dalam situasi yang sama, KBRI juga menghimbau WNI yang berada di Rostov dan Voronezh untuk patuh terhadap arahan pemerintah setempat agar tetap berada di rumah atau tempat tinggal mereka kecuali dalam keadaan darurat.
Sebelumnya, pasukan tentara bayaran Rusia, Wagner, melakukan aksi yang mengejutkan dengan menyerang Rusia sendiri. Aksi ini dipicu oleh tuduhan Wagner terhadap pasukan Rusia yang menyerang kamp mereka.