JABAR EKSPRES – Orang tua sering mengalami masalah kolesterol, yang di sebabkan oleh pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat di masa muda. Namun, tidak hanya orang tua yang dapat terkena kolesterol tinggi, bahkan kolesterol tinggi di usia muda juga rentan mengalaminya.
Kisah Hailey Baldwin, istri penyanyi terkenal Justin Bieber, menjadi sorotan setelah mengalami gejala stroke pada usia 25 tahun dan harus di rawat di rumah sakit karena kolesterol di usia muda.
Dokter yang memeriksanya mengatakan bahwa terjadi penggumpalan darah kecil di otaknya. Hal ini menunjukkan bahwa kolesterol tinggi pada usia muda di 25 tahun, terutama low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, merupakan faktor risiko serangan stroke.
Kisah Hailey Baldwin menjadi bukti bahwa usia muda tidak menjamin hidup sehat tanpa memperhatikan kesehatan dan kadar kolesterol.
Gejala Kolesterol Tinggi Pada Usia Muda
Berikut adalah beberapa gejala kolesterol tinggi pada usia muda yang perlu di perhatikan:
– Timbulnya xanthoma, yaitu kelainan kulit akibat penumpukan lemak, pada beberapa bagian tubuh seperti tangan, siku, lutut, pergelangan kaki, dan sekitar kornea mata.
– Nyeri dada atau gejala lain penyakit jantung koroner pada usia muda.
– Sering mengalami kram pada betis saat berjalan.
– Rasa sakit yang tak tertahankan pada jari-jari kaki.
– Kemungkinan terjadinya gejala stroke, seperti kesulitan berbicara, kelemahan pada tangan atau kaki, dan kehilangan keseimbangan tubuh.
Untuk mengetahui kadar kolesterol, di perlukan pemeriksaan darah yang dapat mengukur jumlah LDL, HDL, dan trigliserida di tubuh secara keseluruhan.
Jika kadar kolesterol tinggi, dokter akan menyarankan untuk menjaga berat badan tetap ideal melalui olahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, menghindari makanan tinggi gula dan lemak, serta membatasi konsumsi makanan siap saji atau instan. Agar mengindari kolesterol di usia muda.
Penyebab Kolesterol Tinggi
Penyebab kolesterol tinggi bervariasi, termasuk gaya hidup yang kurang aktif. Beberapa penyebab kolesterol tinggi yang dapat dikontrol antara lain:
– Konsumsi lemak jenuh yang berlebihan.
– Kurangnya aktivitas fisik.
– Kelebihan lemak di bagian tengah tubuh.