JABAR EKSPRES – Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Jawa Barat Rajiv mengatakan menolak adanya money politik dalam kampanye 2024 nanti.
Menurutnya, masyarakat harus berani melawan money politik tersebut dan jangan mau direndahkan.
“Ya melihat kondisinya kita harus berani lawan itu namanya money politik. Dan saat ini saya juga terus gemuruhkan itu money politik untuk ditolak jangan mau kita direndahkan sama uang,” kata Rajiv saat ditemui, Minggu (25/6/2023).
Rajiv menjelaskan, money politik di Jabar ini khususnya Kabupaten Bandung merupakan yang tertinggi.
Bahkan, dari data yang dimilikinya dari hasil survey yang diperoleh sebanyak 65 persen, masyarakat Kabupaten bandung tidak pernah bertemu dengan anggota dewan yang dipilihnya.
“Dan mjoney politik sangat tinggi di jawa barat 2 nanti setelah pemilu setiap saya turun pasti pertanyaannya mendasar pak kalau sudah terpilih jangan lupa,” katanya.
Sehingga, kata Rajiv jika tidak ingin ada pertanyaan seperti itu harus menolak.
Dan khususnya kepada anggota atau oknum-oknum yang ingin maju dan terpilih tadinya jangan menggunakan money politik karena nantinya akan menjadi pebisnis.
“Nah kalau tidak mau lupa tolak itu money politik karena ketika si anggota atau oknum ini terpilih yang tadinya mereka mendapatkan suara itu membayar, jadi itungan pebisnis. Saya ini pebisnis. Ya saya sudah bayar ya nanti saja saya 5 tahun lagi datangnya karena saya sudah bayar,” ungkapnya
Tapi, ketika oknum ini tidak menggunakan money politik seharusnya para caleg ini bisa memberikan program pendidikan kepada masyarakat.
“Tapi kalau saya tidak membayar saya akan kasih program kepada masyarakat jadi kita harus mendidik. Kita harus mendidik masyarakat ini jangan mau mereka di rendahkan dan jangan mau kita merendahkan mereka,” terangnya.
Rajiv melihat saat ini masyarakat khususnya di Kabupaten Bandung sangat paham dengan kasus ini.
“Ya cukup paham mungkin mereka sudah jenuh dengan janji,” jelasnya
Sementara itu saat ini menurut Rajiv para caleg sudah mulai untuk turun ke lapangan dan mengambil hati rakyat. Terlebih saat ini sudah ada 180 Caleg dari 18 partai.