JABAR EKSPRES – Kepala Bidang Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dari Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor, Devi Librianti membeberkan sejumlah faktor yang menjadi penyebab tumbangnya belasan pohon yang terjadi belum lama ini.
Menurutnya, kejadian yang menumbangkan 11 pohon pada Senin (19/6) itu sebagian besar murni disebabkan oleh faktor alam.
Sebab, sambung Devi, berdasarkan hasil pengecekan pada sejumlah pohon tumbang itu statusnya tergolong sehat, alias ber-KTP Hijau.
“Ketika dilihat dari bongkaran akarnya terlihat sehat, sebagian besar terserabut dengan tanah dan materialnya juga. Berarti itu akarnya tertarik oleh angin besar,” ungkapnya saat dihubungi JabarEkspres.com pada Rabu, 21 Juni 2023.
“Satu lagi memang pohonnya terlalu tinggi, jadi sangat rentan untuk digoyang angin.
Jadi itu sebagian besar sepertinya karena memang faktor alam,” lanjutnya.
Devi mengaku kecolongan atas peristiwa tersebut, terlebih ada dua lokasi yang menyebabkan kerugian materil lantaran menimpa sejumlah kendaraan dan atap lapak pedagang.
“Jadi istilahnya kami bisa dibilang kecolongan. Sebab kami juga belum memiliki teknologi yang bisa mengukur kekuatan akar,” lirihnya.
Sementara itu, lanjut dia, untuk memeriksa kondisi kekuatan dan kesehatan akar itu harus dicek ke dalam tanah.
“Jadi tidak terlihat busuk atau tidaknya. Kalau yang kekuatan batang itu kan keropos atau tidaknya sudah bisa terdeteksi oleh tim,” sebutnya.
Devi memaparkan, sejauh ini telah rutin melakukan pengecekan dan pemeliharaan terhadap kondisi pohon-pohon khususnya yang berada di pinggir jalan.
Bahkan, setiap tahun pihaknya menerjunkan tim teknis untuk meninjau sejumlah pohon untuk dilakukan pengecekan kesehatan.
“Untuk khusus di jalur-jalur itu kami melakukan pemeliharaan dua kali dalam seminggu. Sisanya yang disesuaikan melalui sejumlah riquest masyarakat,” jelasnya.
Ada tiga sistem pengawasan yang difokuskan pihak Disperumkim. Pertama pengawasan dari petugas internal, kedua dengan melibatkan tim tenaga ahli seperti untuk menerbitkan KTP Pohon dan ketiga melalui pengajuan permohonan warga.
“Kami selalu mengantisipasi dengan melakukan pemeliharaan pohon pemangkasan, penebangan pohon yang sudah mati untuk mengantisipasi supaya tidak terlalu banyak cabang yang berpotensi dapat menimpa kendaraan pokoknya yang menghalangi jalan yang masuk ke jalan itu yang diutamakan,” tukasnya.//