BANDUNG, JABAR EKSPRES – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa bulan Agustus 2023 menjadi puncak musim kemarau di Indonesia. Terimbas El Nino, kemarau tahun ini diprediksi akan lebih kering dan lama dari pada biasanya.
Belum lagi, umat muslim Indonesia sebentar lagi akan Peringati Hari Besar Nasional (PHBN) Idul Adha. Sehingga segala aspek akan terpengaruh atas kondisi ini, terkhusus ketersediaan bahan pangan.
Kota Bandung sendiri, sebanyak 96,42 persen pasokan pangan merupakan hasil distribusi dari daerah luar. Atas hal ini dikhawatirkan kenaikan dan kelangkaan akan terjadi di wilayah Kota Bandung.
BACA JUGA: Pasar Kreatif Bandung Digelar Lagi, Catat Jadwal dan Lokasinya!
Asisten Pembangunan dan Perekonomian Kota Bandung, Eric Mohammad Atthauriq mengatakan, dalam menanggulangi dampak pihaknya akan menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) yang bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Rencananya kegiatan ini akan dilaksanakan pada 26 Juni mendatang.
“Hal ini untuk memastikan masyarakat mendapatkan berbagai komoditas secara murah terutama menjelang Idul Adha dan liburan sekolah,” kata Eric, Rabu 21 Juni 2023.
Eric menyebut pasokan berbagai komoditas pangan masih aman di pasaran. Namun pihaknya akan terus berkordinasi dengan Bulog dan PDAM Tirtawening, terkait ketersediaan beras dan air yang tentunya akan terdampak oleh musim kemarau.
BACA JUGA: Pemkot Bandung: Idul Adha Nanti Gunakan Besek, Bukan Kresek!
“Alhamdulillah info dari Bulog untuk ketersediaan beras ada 2.900 ton untuk cadangan beras pemerintah. Dari segi ketersediaan air juga sudah kita koordinasikan dengan PDAM Tirtawening untuk ketersediaan air baku,” ungkapnya.
Terkait pangan, pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan 8 daerah kabupaten kota. Eric mengatakan, Pemkot Bandung akan untuk terus secara rutin memantau dan memeriksa kelancaran distribusi untuk memastikan pasokan barang lancar.
“Organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti DKPP, Disdagin, termasuk Dishub harus memastikan tidak boleh ada hambatan pasokan pangan ke Kota Bandung,” pungkasnya.
BACA JUGA: Musim Kemarau 2023, Bandung Raya Dihantui Bencana Hidrometeorologi
Selain khawatir kekurangan pasokan pangan, hal lain yang diprediksi bakal terjadi ialah kenaikan harga di pasaran. pada Mei 2023 terjadi inflasi sebesar 0,10 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,80 pada April 2022 menjadi 114,92 pada Mei 2023.