3. Pisang
Pisang mengandung asam amino triptofan dan fosfor yang dapat membantu memulihkan tubuh yang lelah, yang sering menjadi penyebab suasana hati buruk.
4. Bayam
Bayam mengandung asam folat, vitamin A, dan vitamin B6 yang penting untuk kesehatan otak. Selain itu, bayam juga dapat membantu pembentukan otot.
5. Cokelat
Cokelat dapat mengurangi kadar hormon stres seperti kortisol. Selain itu, cokelat juga dikatakan dapat meredakan efek sindrom pramenstruasi pada wanita.
6. Teh hijau
Teh hijau kaya akan antioksidandan mengandung L-theanine, yang dapat membantu melawan rasa cemas.
Kandungan kafein dalam teh hijau juga dapat meningkatkan suasana hati tanpa menyebabkan kegelisahan.
7. Blueberry
Blueberry mengandung flavonoid yang dapat membantu mengendalikan dampak hormon stres kortisol, sehingga dapat membuat seseorang menjadi lebih tenang dan santai.
8. Oat
Oat memiliki indeks glikemik rendah, sehingga energinya dilepaskan secara perlahan ke dalam aliran darah.
Hal ini dapat menjaga gula darah tetap stabil dan mempengaruhi suasana hati. Oat juga mengandung selenium, mineral yang dapat berperan sebagai moodbooster.
9. Yoghurt
Yoghurt adalah produk fermentasi yang kaya akan probiotik.
Probiotik dapat membantu menjaga keseimbangan bakteri usus dan berhubungan dengan suasana hati yang lebih baik, penurunan stres dan kecemasan, serta risiko depresi yang lebih rendah.
10. Es krim
Es krim dapat menjadi makanan moodbooster yang mudah ditemukan.
Rasanya yang manis dan dingin dapat meningkatkan perasaan bahagia dan menyenangkan.
Namun, perlu diingat bahwa konsumsi es krim sebaiknya dalam jumlah yang wajar dan seimbang dengan pola makan yang sehat.
Baca juga : Apa Itu Stunting? Musuh Seram yang Harus Dilawan! Simak Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Selain makanan-makanan tersebut, waktu makan juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang.
Menyesuaikan waktu makan dengan rutinitas yang teratur dapat membantu menjaga stabilitas mood.
Dalam mengonsumsi makanan moodbooster, penting untuk diingat bahwa efeknya bisa bervariasi pada setiap individu.
Selain itu, makanan tidak dapat menggantikan penanganan masalah kesehatan mental yang lebih mendalam.
Jika Anda mengalami masalah suasana hati yang berkelanjutan atau gejala depresi yang serius, disarankan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan yang kompeten.