JABAR EKSPRES – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menghadiri Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Pesantren An Nashuha, Desa Kalimukti, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (17/6/2023) malam.
Dalam sambutannya, Pak Uu berpesan agar masyarakat Jawa Barat, khususnya Kabupaten Cirebon untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan menjelang Pemilu 2024.
Sebab, menutut dia, pada momen tahun politik seperti sekarang kerap terjadi rivalitas atau persaingan antara para calon anggota legislatif maupun calon kepala daerah untuk meraih kemenangan.
BACA JUGA: 5 Tahun Bersama Ridwan Kamil Membangun Jabar, Begini Harapan Uu Ruzhanul!
“Ada satu titik yang dikejar oleh beberapa orang, posisinya satu, yaitu anggota dewan atau kepala daerah, dan yang daftarnya puluhan orang, tapi ini wajar,” kata Uu Ruzhanul Ulum saat ditemui di Pondok Pesantren An Nashuha, Sabtu (17/6/2023) malam.
Namun, pihaknya meminta masyarakat harus tetap menjaga ketenangan dan tidak mudah terpancing hal-hal yang memicu perpecahan dalam kondisi rivalitas tersebut.
“Ini pesan dari Pak Gubernur Jabar, masyarakat Pabedilan harus menjaga persatuan dan kesatuan di momen persaingan saat Pemilu 2024,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.
Ia mengatakan, masyarakat Jawa Barat harus tetap damai saat pesta demokrasi, sehingga Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 berjalan aman, tenang serta lancar seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pak Uu juga mewanti-wanti jangan sampai ada gelas atau piring pecah dan kaca jendela rumah warga yang pecah akibat hal-hal tidak diinginkan yang terjadi saat Pemilu 2024.
“Pak Gubernur Jabar mengamanatkan di momen menjelang tahun politik ini agar seluruh masyarakat jaga kesatuan dan persatuan Jawa Barat demi kebaikan kita semua,” kata Uu Ruzhanul Ulum.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada pondok pesantren yang telah membantu Pemprov Jabar terutama dalam dunia pendidikan.
BACA JUGA: Uu Ruzhanul Singgung APBN Jawa Barat Lebih Sedikit dari Provinsi Lain
Pasalnya, hakekat pendidikan ialah hak seluruh masyarakat dan kewajiban bagi pemerintah untuk menyediakan seluruh sarana serta prasarananya demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Tapi, pemerintah sendiri anggaran dan kemampuannya terbatas, sehingga jika tidak dibantu pondok pesantren maka dunia pendidikan di Jawa Barat akan stagnan,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.