Pihaknya menyebut saat ini Kabupaten Bandung terus berupaya untuk membenahi strategi sanitasi. Terlebih capaian sanitasi Kabupaten Bandung saat mencapai akses
93,43 persen, akses air bersih 87,55 persen, dan volume sampah yang terkelola 74,93 persen.
“Sehingga kita terus mendukung terwujudnya layanan sanitasi dan mengubah perilaku atau pola hidup masyarakat yang menyeluruh hingga ke pelosok desa,” jelasnya.
Dadang pun berharap dengan adanya CSS ini nantinya bisa memunculkan ide gagasan dan inovasi-inovasi baru untuk kemajuan pembangunan sanitasi di Kabupaten Bandung dan juga di seluruh daerah di Indonesia.
“Kami berharap inovasi pembangunan sanitasi tersebut mendapat partisipasi dukungan dari pemerintah pusat dan seluruh elemen masyarakat bagi pemerintah Kabupaten Bandung kegiatan CSS ke-XXI ini, merupakan sebuah peristiwa bersejarah yang dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian seluruh pihak. Selain itu para pelaku pembangunan sanitasi, pemerintah daerah serta masyarakat untuk memperhatikan pentingnya pembangunan sanitasi di Indonesia,” ungkapnya.
Dirinya pun mengajak kepada semua pihak untuk melakukan langkah nyata dan merumuskan program-program pembangunan yang strategis untuk terus meningkatkan penyediaan sanitasi.
“Seperti sanitasi mandiri berbasis masyarakat, sanitasi yang layak, memenuhi persyaratan kesehatan dan berkelanjutan kita harus terus melakukan langkah nyata,” pungkasnya.