JABAR EKSPRES – Presiden China, Xi Jinping, telah kembali menegaskan dukungannya kepada pemimpin Palestina, Mahmoud Abbas, untuk upaya Palestina merdeka dan menjadi “anggota penuh” Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dalam pertemuan mereka di Beijing, Xi mengulangi posisi China yang telah diungkapkan pada pertemuan puncak dengan negara-negara Arab di Arab Saudi pada Desember tahun lalu.
Dalam pertemuan tersebut, Xi Jinping berjanji untuk terus bekerja menuju solusi yang awal, adil, dan tahan lama terhadap masalah Palestina. China sejak saat itu telah berperan sebagai mediator di Timur Tengah, termasuk dalam upaya pemulihan hubungan antara Iran dan Arab Saudi pada bulan Maret.
“China mendukung Palestina untuk menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa,” tegas Xi Jinping kepada Abbas dalam pertemuan mereka di Beijing. Pernyataan tersebut dikutip dari laporan CCTV dan dilaporkan oleh AFP. Xi juga menekankan bahwa jalan keluar utama dari masalah Palestina terletak pada pembentukan Negara Palestina yang merdeka.
Abbas, yang sedang melakukan kunjungan resmi kelima ke China, dijadwalkan akan berada di ibu kota China pada Jumat. Dalam acara penyambutan di Aula Besar Rakyat, Xi mengatakan kepada Abbas bahwa China siap untuk memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan Palestina.
“Hari ini, kita akan bersama-sama mengumumkan pembentukan kemitraan strategis antara China dan Palestina, yang akan menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan bilateral kita,” ujar Xi Jinping dengan antusias.
BACA JUGA: Pekerjaan Manusia Terancam oleh AI: Lebih dari 85 Juta Pekerjaan Akan Digantikan pada 2025!
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, tiba di Beijing pada hari Senin untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin China, termasuk Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Qiang. Kedua belah pihak memanfaatkan kesempatan ini untuk membahas cara memperkuat hubungan bilateral dan menemukan solusi untuk tantangan yang telah lama dihadapi dalam hubungan antara Palestina dan Israel.
Beijing telah berkomitmen untuk meningkatkan perannya di Timur Tengah, bahkan menantang pengaruh Amerika Serikat yang telah lama menjadi mediator utama di kawasan ini. Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, menyebut Abbas sebagai “teman lama dan sahabat rakyat China” dalam jumpa pers minggu lalu.