Warga Kawasan Tambang di Padalarang Alami Gatal-gatal hingga Gangguan Pernapasan

JABAR EKSPRES – Masyarakat di Kampung Pamuncatan Rt 02 RW 19, Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluh gatal-gatal dan mengalami gangguan pernapasan.

Hal ini tidak lepas dari dugaan pencemaran udara yang berasal dari kawasan industri pertambangan di sekitar Kampung Pamuncatan, Padalarang.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat Idad Saadudin menyebutkan, pihaknya mendapati langsung kesaksian dari warga yang mengeluhkan gatal-gatal dan gangguan pernapasan.

“Itu dari hasil pemeriksaan kesehatan, dan keduanya juga ternyata memang sudah beberapa kali periksa ke Puskesmas Jayamekar Padalarang,” ungkap Idad saat ditemui, Rabu 14 Juni 2023.

BACA JUGA: Ancaman El Nino, DKPP Jabar Fokus Monitoring Ketersediaan dan Distribusi Pangan

Idad menerangkan, kedua warga tersebut tinggal di kampung yang lokasinya tak jauh dari industri pertambangan batu kapur yang beroperasi setiap hari.

Ia menegaskan akan memberi sanksi pada perusahaan pencemar udara berupa debu. Namun, khusus untuk penetapan sanksi konkretnya masih akan pemerintah provinsi kaji berdasarkan aturan terkait.

“Memang lokasi itu merupakan kawasan industri pertambangan. Ada pabrik produksi marmer, batu kapur dan sebagainya. Akan tetapi kami belum bisa menyimpulkan lebih jauh seberapa bahaya polusi udara di permukiman warga,” ungkapnya.

“Kita harus telusuri lebih jauh penyebabnya dari mana. Bagaimana lingkungan dan bagaimana riwayat kesehatan kedua warga tersebut. Apakah memiliki alergi juga atau bagaimana. Jadi kita tidak bisa serta merta menyimpulkan langsung,” sambungnya.

Ia menegaskan, industri pertambangan batu kapur ini sudah diawasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat semenjak adanya temuan limbah cair yang mencemari Situ Ciburuy tahun lalu.

“Walaupun sudah diawasi, bisa saja dalam jangka waktu tertentu alat produksinya ada yang rusak sehingga menyebabkan filternya rusak atau kesalahan teknis lain yang menyebabkan polusinya menyebar,” tutur Idad.

Terpisah, Kepala Desa Padalarang Karom mengatakan, Kampung Pamuncatan merupakan wilayah di Desa Padalarang dengan industri pertambangan batu terbanyak.

“Dari kasat mata memang kepulan debu sudah biasa terjadi di sana. Aktivitas industri sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Tapi setahu saya, di sana tidak ada perusahaan yang membakar batu,” ujar Karom.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan