Nasdem Jabar Bantah Mahar Politik Rp 3,5 Miliar untuk Nomor Urut Caleg

JABAREKSPRES – Merasa dituduh ada mahar politik dalam pencalegan di Partai NasDem, Saan Mustapa Sebagai Ketua DPW Jabar membantah keras tudingan itu.

Menurutnya, tudingan mahar politik yang diarahkan oleh Eks Ketua Nasdem Indramayu tersebut tidak benar.

Dalam proses penyusunan bakal caleg sampai daftar ke KPU, tidak ada satupun proses transaksi untuk pencalegan.

‘’Tidak ada jual beli nomor urut. Bisa di tracking dan investigasi,” tegas Saan.

Dia mengatakan, untuk proses pencalegan di daerah pemilihan (Dapil) 8 di Kabupaten Cirebon-Kota Cirebon dan Indramayu sendiri ada 9 calon yang didaftarakan ke KPU.

Untuk komposisinya sendiri ada enam laki-laki dan tiga perempuan. Termasuk di dalamnya adalah Yosep Husein Ibrahim eks Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Indramayu.

Para caleg itu telah disusun berdasarkan indikator dan penilaian yang sudah ditetapkan oleh DPP.

Penilaian ini mempertimbangkan perjuangan para bacaleg seperti incumbent atau pun pengabdian yang telah diberikan kepada partai selama ini.

Dalam seleksi Bacaleg, Nasdem juga melibatkan pihak independen dari akademisi untuk ikut melakukan wawancara.

‘’Ini guna menilai kapasitas dari bacaleg yang mendaftar,’’ ujar Saan.

Dari berbagai pertimbangan itulah kemudian disusun bacaleg termasuk nomor urutnya yang kemudian di daftarkan ke KPU.

Sementara di sisi lain pihak Yosep Husein Ibrahim baru ada di Nasdem sekitar dua tahunan.

“Kami punya aturan, Incumbent diprioritaskan nomor satu,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Saan juga menyayangkan langkah protes yang dilakukan pihak Yosep Husein Ibrahim. Sebab baru menyampaikan keberatan setelah proses pendaftaran selesai di KPU.

“Sekali lagi kami tegaskan, penting untuk semua bahwa DPW patuh terhadap prinsip-prinsip utama Partai Nasdem. Tidak ada jual beli nomor urut,” ucap dia.

Sementara itu, Kader Partai Nasdem sekaligus petahana anggota DPR RI Dapil Jawa Barat 8 Satori turut merespon gejolak yang terjadi di Indramayu.

Satori mengungkapkan, sebelum mundur, pihak Husein sempat bersurat dan berkomunikasi.

Dalam perbincangannya Husein bercerita telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 35 miliar untuk membesarkan Nasdem di Indramayu.

Pengakuan tersebut masih diragukan karena sepemahamannya tidak sampai membutuhkan biaya sebesar itu sebagai ketua DPD.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan