JABAR EKSPRES, BANDUNG – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa turut merespon rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia mengharapkan para kedua belah pihak bisa menekankan etika jelang pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Saan menguraikan, semua partai politik tentunya memiliki komitmen untuk menjaga pemilihan umum (pemilu) 2024 dapat berjalan dengan baik serta berjalan dengan sejuk. Karena itu langkah pertemuan antar partai politik dalam rangka silaturahmi menjadi langkah yang positif.
“Membangun komunikasi dan silaturahmi lewat berbagai pertemuan itu positif, termasuk apa yang akan dilakukan PDIP dengan Demokrat kami sambut positif,” jelasnya.
BACA JUGA : Petahanan Caleg DPR RI Nasdem Sindir Ongkos Rp35 Miliar Eks Ketua DPD Indramayu yang Belum Nampak Hasilnya
Namun dalam kesempatan itu Saan juga mengingatkan, harapannya pertemuan antara AHY dan Puan itu tidak memiliki agenda politik lain selain dalam rangka silaturahmi. Karena sebagaimana diketahui bersama Partai Demokrat telah memiliki sikap politik. Termasuk dari PDIP.
Karena itu sudah semestinya para elite politik yang dimaksud bisa mengedepankan etika.
“Penting ditegakkan namanya etika untuk saling menghormati terhadap sikap dan pilihan politik masing-masing. Jangan saling mengganggu apalagi ini pendaftaran calon presiden tinggal beberapa bulan,” cetusnya.
Sikap politik yang dimaksud adalah terkait rencana pencapresan. Diketahui Partai Demokrat berkoalisi dengan PKS dan Partai Nasdem sepakat untuk mengusung Anies Baswedan. Sementara PDIP telah mengumumkan bahwa capres yang akan diusung adalah Ganjar Pranowo.
“Harapannya inisiatif PDIP ketemu dengan Demokrat itu tidak punya agenda politik selain sama-sama mencairkan hubungan dan menjaga agar pemilu damai,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu Saan juga menanggapi kemungkinan jika AHY bakal dipinang sebagai cawapres untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Menurutnya hal tersebut menjadi hak politik bagi kedua belah pihak.
“Jadi kalau PDIP akhirnya memutuskan AHY jadi cawapres ya bagus aja, silahkan saja. Berarti Nasdem PKS berpikir ulang untuk mencari mitra koalisi baru,” sambungnya.