Untuk memastikan diagnosis penyakit jantung bawaan, beberapa tes penunjang mungkin diperlukan, termasuk ekokardiografi, rontgen dada, dan elektrokardiografi (EKG).
Tes-tes ini membantu mengevaluasi struktur dan fungsi jantung serta mengidentifikasi kelainan yang ada.
Dalam beberapa kasus, tes tambahan seperti CT scan, MRI scan, dan kateterisasi jantung mungkin di perlukan untuk melengkapi diagnosis dan perencanaan perawatan untuk beberapa tahun terakhir.
Dengan kemajuan dalam teknologi medis telah memungkinkan deteksi kelainan jantung bahkan sebelum bayi lahir.
Melalui penggunaan ekokardiografi janin, yaitu tes ultrasonografi khusus, dokter dapat mengevaluasi struktur dan fungsi jantung bayi yang sedang berkembang antara usia kehamilan 16 hingga 24 minggu.
Baca juga : 6 Tips Jam Makan yang Efektif agar Cepat Gemuk
Deteksi dini ini memungkinkan dokter untuk merencanakan penanganan dan pengobatan yang sesuai setelah kelahiran. Yang secara signifikan dapat meningkatkan hasil bagi bayi yang terkena dampak penyakit jantung ini.
Penyakit jantung bawaan adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis yang tepat dan segera.
Melalui diagnosis dini dan penanganan yang tepat, kita dapat mengelola gejala, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Pendidikan dan kesadaran tentang penyakit jantung bawaan juga sangat penting.
Masyarakat perlu mengetahui tanda dan gejala yang mungkin muncul pada bayi dan anak-anak serta pentingnya berkonsultasi dengan tenaga medis jika terdapat kekhawatiran terkait kesehatan jantung mereka.
Dalam hal ini, kolaborasi antara orang tua, dokter, dan tenaga medis lainnya memiliki peran yang sangat penting dalam mengidentifikasi, mendiagnosis, dan merawat penyakit jantung bawaan pada anak-anak.
Dengan melakukan pemantauan yang teratur, memberikan pengobatan yang tepat, dan memberikan perawatan yang komprehensif, di harapkan anak-anak dengan penyakit jantung bawaan dapat hidup sehat dan berkualitas.