3. Donor Darah, Sakit Sekali
Selain tiga hal di atas, mitos mengenai donor darah lainnya adalah berkaitan dengan rasa sakit yang ditimbulkan. Katanya donor darah pasti sakit sekali. Padahal, rasa sakit hanya dirasakan saat jarum dimasukkan kedalam tubuh. Itupun hanya seperti digigit semut
Baca Juga : Ternyata Rajin Donor Darah Bisa Dapat 4 Manfaat Ini!
4. Kurang Sehat untuk Menjadi Donor Darah
Petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik sederhana sebelum pelaksanaan transfusi darah. Bila anda dianggap kurang sehat, proses pendonoran darah tidak akan dilakukan.
5. Sudah Pernah, dan Sudah Cukup
Bagi kamu yang sudah pernah mendonorkan darahnya, jangan pernah mengira kalau kebutuhan donor darah sudah terpenuhi. Setiap harinya, sekitar 75-80 unit darah ditransfusikan ke pasien, sedangkan seorang donor hanya dapat mendonorkan darah setiap 3 bulan. Oleh karena itu, diperlukan sebanyak mungkin orang yang mendonorkan darah secara teratur.
6. Perlu Diet Khusus
Mitos selanjutnya adalah memerlukan diet khusus sebelum melakukan donor darah. Faktanya, kamu perlu menerapkan pola makan bergizi seimbang setiap harinya, bukan diet khusus tertentu untuk dapat mendonorkan darah.
Meskipun demikian, akan membantu jika makanan yang kamu makan mengandung kaya zat besi. Makanan seperti daging merah, unggas, ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau tua, biji-bijian dan kacang-kacangan, akan membantu memastikan tingkat hemoglobin memenuhi tingkat yang disyaratkan untuk mendonor darah.
7. Hanya boleh setahun sekali
Darah dalam tubuh akan mengisi kembali dengan sendirinya, tetapi tidak sekaligus. Tubuh akan menggantikan plasma yang hilang dalam waktu 24 jam. Sel darah merah membutuhkan waktu sekitar 90 hari untuk diisi kembali sepenuhnya.
Itulah mengapa kamu harus menunggu setidaknya 56 hari antara donor darah utuh. Dengan kata lain, kamu hanya boleh mendonorkan darah sebanyak satu kali dalam satu tahun adalah hoaks.
Karena waktu terbaik untuk mengulang donor darah adalah 3 bulan sekali.
Demikian 7 mitos yang berkembang dmasyarakat terkait dengan donor darah, dilansir dari laman halodoc.