“Saya sungguh tidak punya pengasuh utama atau apa pun. Saya hanya punya pembantu rumah tangga yang ada di sana untuk memastikan saya tidak merusak apa pun.
Saya sering bermain membuat bahan peledak dan membaca buku dan membuat roket dan melakukan hal-hal yang bisa membuat saya terbunuh. Saya dibesarkan oleh buku. Buku, dan kemudian orang tua saya,” Musk bercerita, dikutip dari CEO Today.
Semenjak kecil, Musk sudah menjadi penggemar buku-buku Isacc Asimov yang pada gilirannya nanti menginspirasi minatnya pada hal-hal futuristik. Padahal, sang ayah mendidik Musk agar menjadi seorang desainer.
Pada tahun 1997, Musk lulus dari University of Pennsylvania dengan gelar Bachelor of Science di bidang ekonomi dan gelar Bachelor of Arts di bidang fisika
Ia juga pernah mengemban ilmu di Queen’s University di Kingston, Ontario. Musk membiayai pendidikannya dengan menggunakan uangnya sendiri, melalui kombinasi beasiswa, pinjaman, dan pekerjaan-pekerjaan sampingan lainnya.
Setelah lulus, Musk melanjutkan ke program PhD di Stanford sebelum akhirnya memutuskan untuk keluar hanya dua hari setelah program mulai mengejar visi kewirausahaannya.
- Zip2: Start Up Pertama Musk
Zip2 adalah perusahaan yang menyediakan perangkat lunak panduan internet untuk surat kabar, yang didirikan oleh Musk, saudaranya, dan seorang temannya.
Terlepas dari kesuksesan akhirnya, perusahaan membutuhkan waktu untuk memulai dan, untuk sementara, Musk berjuang secara finansial.
Musk bercerita bahwa dalam merintis usahanya, ia harus tidur di kantor perusahaannya dan harus menggunakan fasilitas kamar mandi di ruang-ruang publik
Perusahaan ternama penerbitan berita seperti New York Times dan Chicago Tribune melihat start up besutan Musk dan kawan-kawan ini menjanjikan.
Start up pertama Elon Musk ini terjual seharga $307 juta pada tahun 1999, menghasilkan $22 juta untuk 7% sahamnya di perusahaan ketika ia baru berusia 27 tahun.
- X.com: Usaha Kedua Musk
Menyusul keberhasilan Zip2, Musk melanjutkan untuk menanam investasi sebagian besar pendapatannya ke usaha berikutnya, yakni perusahaan jasa keuangan X.com, yang ia dirikan bersama Harris Fricker, Ed Ho, dan Christopher Payne pada tahun 1999.