JABAREKSPRES – Setelah mengalami periode penghentian operasional yang panjang dan dibiarkan terbengkalai, Kampung Gajah Wonderland dikatakan akan berubah menjadi salah satu tempat wisata paling menyeramkan di Bandung, Jawa Barat.
Diketahui bahwa tempat wisata Kampung Gajah Bandung didirikan pada tahun 2010, namun mengalami kebangkrutan pada Desember 2017, dan ditutup pada Mei 2018.
Saat ini, Kampung Gajah Wonderland terlihat terbengkalai dengan reruntuhan bangunan yang tersisa.
Selain kondisinya yang mirip dengan sebuah kota mati, terdapat beberapa fakta menarik tentang Kampung Gajah tersebut.
Berikut ini adalah 5 fakta tentang Kampung Gajah di Bandung, Jawa Barat, yang dikutip dari YouTube Larasati Channel oleh Kabar Banten:
Luas lahan 60 hektar
Wisata Kampung Gajah dibangun di atas lahan seluas 60 hektar dan dilengkapi dengan berbagai wahana, mulai dari kolam ombak buatan, playing fox, hingga permainan outbound lainnya.
Selain itu, tempat wisata ini juga dikelilingi oleh berbagai jenis tumbuhan hijau yang menciptakan suasana yang asri dan sejuk.
BACA JUGA: 5 Wisata Alam Bandung yang Wajib Masuk Daftar Rencana Liburan!
Perusahaan bangkrut
Pengelolaan Kampung Gajah dilakukan oleh PT. Cahaya Adipura Sentosa, juga dikenal sebagai PT. C.A.S. Tempat ini memiliki lebih dari 30 wahana yang dapat dinikmati oleh pengunjung.
Namun, pada tahun 2017, PT. Cahaya Adipura Sentosa dinyatakan bangkrut oleh pengadilan akibat kendala dalam operasionalnya.
Sebelum bangkrut, harga tiket wisata Kampung Gajah diketahui terlalu mahal.
Tempat yang angker
Akibat terbengkalainya Kampung Gajah selama beberapa tahun, tempat wisata ini dianggap sebagai tempat horor oleh masyarakat, terutama karena bangunannya yang tidak terawat dan ditumbuhi rumput liar.
Keadaan seperti ini menciptakan kesan angker dan menakutkan di Kampung Gajah. Banyak warganet yang mengunggah foto dan video Kampung Gajah yang terlihat seram di media sosial.
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Wisata Glamping Bandung, Cocok untuk Keluarga!
Mirip kota mati
Bangunan-bangunan terbengkalai di Kampung Gajah, ditambah dengan rumput liar yang tumbuh lebat, menjadikan tempat wisata ini terasa seperti sebuah kota mati, tanpa pengunjung, kotor, dan gelap.
Bahkan, sebagian patung yang sebelumnya menghiasi Kampung Gajah terlihat rusak dan hancur.