JABAR EKSPRES – Komando massa unjuk rasa Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Kabupaten Bandung Barat (KBB) teriaki Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) KBB saat menggelar aksi unjuk rasa di gedung DPRD Bandung Barat, Rabu (7/6/2023).
Aksi ini dilakukan, sebagai bentuk kekecewaan K-SPSI yang kesal terhadap kinerja Disnakertrans Kabupaten Bandung Barat. Dimulai dari munculnya dobel rekomendasi UMK 2023 oleh kepala dinas sebelumnya yang hingga kini tak jelas.
“Pak Kadisnakertrans tidak hadir hari ini, jika memang peduli pada kami. Seharusnya mereka hadir disini,” teriak Ketua DPC K-SPSI KBB Kiki Permana Saputra di atas mobil komando.
“Apa ada sanksi atau siapa yang salahnya,” sambungnya.
Kiki menyayangkan sikap kepala Disnakertrans KBB yang sekarang juga dianggap tidak mampu menjalankan tugas dengan baik. Bahkan, beberapa kali dalam pertemuan penting tidak hadir.
Meski begitu aksi unjuk rasa berjalan dengan tentram tanpa ada keonaran yang terjadi. K-SPSI pun beberapa kali kerap memutarkan musik dan berjoget untuk mencairkan suasana.
Setelah menggelar orasi, perwakilan K-SPSI diterima DPRD KBB. Dari DPRD KBB hadir anggota Komisi IV, Amung Makmur dan anggota Komisi II Wendi Sukmawijaya. Sementara dari Disnakertrans KBB diwakili Kabid Hubungan Industrial dan Syarat Kerja pada Disnakertrans KBB, Henny.
“Kinerja kepala dinas yang sekarang tidak sesuai harapan. Dalam sebuah pembahasan penting tak pernah hadir, selalu diwakilkan kepada pejabat di bawahnya. Seperti sekarang, kan enggak hadir lagi malah mewakilkan kepada kepala bidang. Sehingga ketika kami menyampaikan aspirasi tidak bisa langsung mendapat jawaban,” tuturnya.
Terkait dengan itu, Kiki mendesak kepada Bupati Hengki Kurniawan untuk mencopot Hasanudin dari jabatannya sebagai Kepala Disnakertrans KBB.
“Kekecewaan yang sama juga pada anggota Komisi IV. Tiap kali menyampaikan aspirasi selalu yang hadir pak Amung, padahal jumlah anggota Komisi IV itu ada 12 orang,” sebutnya.
Anggota Komisi IV, Amung Makmur berjanji akan menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan K-SPSI. Menurutnya, apa yang disampaikan serikat pekerja merupakan hal yang wajar.
“Tuntutan serikat pekerja tidak neko-neko, pada prinsipnya semua demi kebaikan Bandung Barat. Oleh karena itu, kami akan ikut memperjuangkannya,” kata Amung.