JABAR EKSPRES – Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang penyakit thalasemia, termasuk apa itu sebenarnya, gejala yang muncul, penyebabnya, serta bagaimana kondisi ini dapat didiagnosis dan diobati.
Kami juga akan membahas dampak yang ditimbulkan oleh penyakit thalasemia terhadap kehidupan sehari-hari individu yang mengalaminya, baik secara fisik maupun emosional.
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang thalasemia, diharapkan kita dapat mengenali tanda-tanda awalnya, mengakses perawatan yang tepat waktu, dan memberikan dukungan kepada mereka yang hidup dengan kondisi ini.
BACA JUGA: Catat Ya! Berikut Daftar Penyakit yang Ditanggung BPJS Kesehatan
Mari kita mulai dengan mempelajari dasar-dasar thalasemia dan menggali lebih dalam tentang kondisi yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Melansir dari dinkes.ntbprov.go.id ini penjelasan lengkapnya.
Apa Itu Thalasemia?
Thalasemia merupakan kelainan darah yang diturunan yang disebabkan oleh kelainan hemoglobin (akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin) yang menyebabkan kerusakan pada sel darah merah sehingga penderitanya mengalami anemia atau kurang darah (Marnis, Indriati, & Nauli, 2018).
Apa Saja Klasifikasi Thalasemia?
Thalasemia Minor
Thalasemia minor merupakan keadaan yang terjadi pada seseorang yang sehat namun orang tersebut dapat mewariskan gen Thalasemia pada anak-anaknya. Penderita tidak memerlukan transfusi darah dalam hidupnya.
Thalasemia Intermedia
Thalasemia intermedia merupakan kondisi antara Thalasemia mayor dan minor. Penderita Thalasemia ini mungkin memerlukan transfusi darah secara berkala, dan penderita Thalasemia jenis ini dapat bertahan hidup sampai dewasa
Thalasemia Mayor
Thalasemia jenis ini sering disebut Cooley Anemia dan terjadi apabila kedua orangtua mempunyai sifat pembawa Thalasemia (Carrier).
Anak-anak dengan Thalasemia mayor tampak normal saat lahir, tetapi akan menderita kekurangan darah pada usia 3-18 bulan.
Penderita Thalasemia mayor akan memerlukan transfusi darah secara berkala seumur hidupnya dan dapat meningkatkan usia hidup hingga 10-20 tahun.
Namun apabila penderita tidak dirawat penderita Thalasemia ini hanya bertahan hidup sampai 5-6 tahun (Potts & Mandleco, 2007).
Apa Saja Gejala Thalasemia?
Penderita thalassemia akan mengalami gejala anemia seperti : mudah lelah dan lemas, namun pada penderita thalassemia minor anemia bisa tidak terjadi.