Jelang Musim Kemarau, Kota Bandung Rawan Kekurangan Pasokan Pangan

JABAR EKSPRES, BANDUNG Terdampak El Nino, dan diprediksi bakal terjadi kemarau berkepanjangan. Stabilitas pangan di Kota Bandung, rawan mengalami kekurangan.

Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menuturkan, sebanyak 96,42 persen pangan dan hasil pertanian di Kota Bandung, merupakan hasil pasokan dari berbagai daerah.

“Kalo secara data ada 96,42 persen hampir 97 persen pangan itu datang dari luar. Mulai dari beras, daging sapi, ayam, ikan, telur dan sayuran itu sebagian besar dari luar” ujar Gin Gin kepada Jabar Ekspres, Selasa 30 Mei 2021

Meskipun secara garis besar Kota Bandung tidak akan terdampak oleh musim kemarau berkepanjangan, dikarenakan lahan sawah yang semakin terkikis dikarenakan pembangunan.

Namun fenomena ini dikhawatirkan akan berimbas pada wilayah produsen atau distributor, yang nantinya akan berdampak pada distribusi pangan di wilayah Kota Bandung.

“Bandung itu kan terkait pertanian bergantung pada pertanian dan pangan dari luar. Jadi secara langsung tidak mempengaruhi produksi. Tapi yang kita khawatirkan itu adanya kekurangan pasokan atau distribusi karena dikhawatirkan sumbernya yang terimbas” katanya

Dalam hal ini dirinya mengungkapkan, pihaknya kini sedang mengupayakan melalui kerja sama dengan wilayah-wilayah pemasok pangan di Kota Bandung. Agar nantinya terkait distribusi, bisa terus berjalan normal.

“Jadi kita memastikan dengan para produsen itu melalui kerjasama dengan daerah-daerah produsen, untuk menjaga kestabilan distribusi pasokan ke Kota Bandung” ungkapnya

Selain sulitnya menghasilkan pangan, dikarenakan keterbatasan lahan. Gin Gin menjelaskan, hal ini berkenaan dengan belum adanya lembaga khusus yang fokus pada penanganan lumbung pangan di Kota Bandung.

“Disini itu kekurangannya itu, jadi Bandung belum punya lembaga khusus sebagai lumbung cadangan pangan. Kita punya cadangan pangan tapi hanya sebatas beras saja, diluar beras itu yang kita tidak punya” jelasnya

“Maksud gapunya tuh, yang dikelola sama pemerintah. Sehingga berkenaan dengan keluar masuk nya bahan sangat cepat di Kota Bandung” tambahnya.

Maka dari itu kini pihaknya sedang memasifkan kembali terkait program yang sudah berjalan mengenai bercocok tanam secara mandiri. Hal ini agar tingkat ketergantungan masyarakat terhadap bahan pangan di pasaran tidak terlalu tinggi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan