JABAR EKSPRES – Aktris Rebecca Klopper masih belum memberikan pernyataan publik terkait kontroversi video syur yang di duga mirip dirinya yang sedang beredar luas di internet.
Namun, Psikolog klinis Anastasia Sari Dewi mengungkapkan sejak dini. Bahwa penyebaran video syur tersebut dapat menyebabkan Rebecca Klopper merasa terpojok, merasa menyesal, malu, dan merasa terintimidasi.
“Bisa menimbulkan depresi yang sangat besar. Apalagi kalau misalkan itu ternyata bisa menimbulkan ketidakberanian untuk menghadapi lagi dunia atau lingkungan sekitar,” kata Sari Dewi, melansir dari pojok satu (25/05/23).
Baca juga : Fadly Faisal Dituduh Perekam dan Pemeran Video Panas Rebecca, Ayah Menyinggung Perihal Agama
“Kalau sampai seperti itu bisa fatal akibatnya bagi seseorang untuk meneruskan hidup. Ini kan berbahaya,” Tambahnya.
Dalam beberapa kasus, penyebaran video semacam itu dapat berdampak buruk dan menyebabkan depresi yang serius pada seseorang.
Anastasia Sari Dewi juga mengingatkan masyarakat untuk berpikir ulang sebelum menyebarkan video syur Rebecca Klopper atau memberikan komentar negatif terkait video tersebut.
Dengan berpartisipasi dalam penyebaran dan komentar negatif. Masyarakat sama saja berkontribusi dalam mengintimidasi dan merusak kesejahteraan mental individu yang ada dalam video tersebut.
Oleh karena itu, Sari mengajak netizen untuk mempertimbangkan dampak dari tindakan mereka dalam menyebarkan informasi terkait.
“Netizen perlu juga mempertimbangkan apa sih untungnya untuk diri sendiri menyebarkan hal tersebut,” katanya.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa lebih baik memanfaatkan situasi ini sebagai pembelajaran dan menghindari penyebaran luas informasi yang hanya merugikan dan merendahkan orang lain.
“Jadikan pelajaran, informasi yang masuk tidak perlu menyebarluaskan lagi secara luas karena apa untungnya? Apakah merasa jauh lebih baik dengan ada orang lain yang sedang tersangkut masalah atau di rendahkan?,” jelasnya.
Baca juga : Setelah Viral Video Panasnya, Rebecca Langsung Datang ke Rumah Fadly
Menurutnya, netizen juga perlu menyadari bahwa mereka sendiri bisa menghadapi konsekuensi negatif akibat tindakan mereka.
“Kan juga sebenarnya netizennya dalam kondisi begini-begini saja, malah yang ada dapat konsekuensinya. Lebih baik jadikan informasi yang ada itu sebagai pembelajaran untuk masing-masing pribadi,” tutupnya.