Cegah Overload TPS Pagarsih, Pemkot Bandung Butuh Tambahan Armada

JABAR EKSPRES – Pengangkutan sampah disejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di Kota Bandung mengalami penumpukan.

Hal ini dikarenakan keterbatasan armada pengangkut untuk membawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.

Salah satunya TPS Pagarsih, terpantau di lokasi masih dipenuhi oleh sampah yang belum terangkut beberapa roda yang berjajar dan masih dipenuhi oleh sampah.

Hal ini disebabkan oleh keterbatasan armada truk pengangkut sampah yang langsung membawanya ke TPA Sarimukti.

Salah seorang petugas kebersihan di TPA Pagarsih, Nur, 43, mengatakan ketersediaan armada yang ada menjadi penyebab sampah menumpuk.

“armada yang ada jadi faktor numpuknya sampah di sini, perjalanan macet untuk ke Sarimuktinya sama kadang suka ada antrean juga kan di sana,” kata Nur saat ditemui oleh Jabarekspes.com, Senin 22 Mei 2023.

Menurutnya, kondisi sampah di TPS Pagarsih beberapa waktu sebelumnya mengalami penumpukan yang lebih parah, akibat armada pengangkut sampah yang terbatas tersebut.

“kemarin-kemarin mah lebih parah dari ini, segini agak lumayan,” sebutnya.

Ritase yang terbatas, jumlah armada yang hanya satu unit disebut belum ideal, Nur berharap agar pemerintah kota (pemkot) Bandung melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung untuk segera menambah armada agar pengangkutan tidak terkendala.

“semoga secepatnya bisa menambah armada agar pengakutnya tidak terkendala, dan sini enggak numpuk,” jelasnya.

Meski sampah menumpuk di TPS Pagarsih, Nur menyebut saat ini sudah jarang terjadi banjir, tak seperti sebelum-sebelumnya,

“sekarang banjir sudah jarang, tapi buat sampah ya terkendalanya itu armadanya yang cuman satu,” imbuhnya.

Berdasarkan data yang diolah oleh JabarEkspres.com dari berbagai sumber, di Kawasan Pagarsih ini pernah terjadi banjir yang menyebabkan dua mobil terbawa arus luapan Sungai Citepus pada 9 November 2016 silam.

Peristiwa banjir Pagarsih ini menyebabkan kijang berwarna merah serta Avamza hitam terbawa deras air, akibat dari intensitas curah hujan yang tinggi.

Nasib nahas pun terjadi pada mobil Avanza yang hilang terbawa deras banjir bandang tersebut.

Intensitas curah air hujan yang meluapkan air Sungai Citepus ke Jalan Pagarsih, selain menghanyutkan mobil Avanza berplat D 1599 QI yang kemudian ditemukan di pemukiman padat warga 1,5 meter dari tempat semula, banjir juga menyapu sampah serta berbagai benda lain yang ada di jalan ikut tersapu oleh banjir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan