JABAR EKSPRES- Saat ini, Google telah sepenuhnya mengadopsi kecerdasan buatan (AI), dan produk andalannya adalah Google Bard. Bard adalah chatbot AI yang dirancang untuk menjadi pesaing dari ChatGPT yang selalu populer.
Meskipun Bard mereplikasi banyak fitur yang dimiliki oleh ChatGPT, Google telah berinvestasi secara besar-besaran di bidang ini dan melakukan pembaruan signifikan pada alat tersebut yang melampaui kemampuan ChatGPT.
Seperti ChatGPT, produk Google ini adalah chatbot AI yang dapat digunakan untuk berbagai jenis percakapan teks. Anda dapat mengajukan pertanyaan apa pun, selama tidak melanggar kebijakan konten, dan Bard akan memberikan jawaban. Meski Bard belum secara resmi menggantikan Asisten Google, ia merupakan asisten AI yang jauh lebih kuat.
Hal ini disebabkan karena Bard didasarkan pada LLM (Large Language Model) buatan Google sendiri yang dikenal sebagai LaMDA (Language Model for Dialogue Applications).
Seperti GPT-3.5 dari OpenAI, yang menjadi model di balik ChatGPT, insinyur di Google telah melatih LaMDA dengan ratusan miliar parameter, memungkinkan AI tersebut “belajar” bahasa alami sendiri. Hasilnya adalah chatbot yang mampu menjawab pertanyaan apa pun dengan bahasa percakapan yang alami dan mengesankan.
LaMDA awalnya diumumkan dalam konferensi Google I/O pada tahun 2021, tetapi masih berbentuk prototipe dan tidak pernah dirilis untuk publik. Namun, segera setelah ChatGPT diluncurkan pada akhir tahun 2022, Google bergerak cepat untuk merilis chatbot yang didukung oleh LaMDA dan mampu bersaing. Pengumuman pertama mengenai Google Bard dibuat pada Februari 2023.
Apakah tersedia?
Setelah diumumkan, GBard awalnya hanya tersedia bagi pengguna dalam jumlah terbatas, berdasarkan antrean yang harus diikuti. Namun, dalam konferensi Google I/O 2023, perusahaan mengumumkan bahwa Bard sekarang tersedia untuk semua orang, termasuk di 180 negara dan wilayah di seluruh dunia.
Bard juga telah tersedia dalam bahasa Jepang dan Korea, dan Google berencana untuk segera mendukung hingga 40 bahasa lainnya.
Meskipun Bard masih diberi label sebagai “eksperimen”, kini ia telah tersedia secara luas bagi siapa saja yang ingin menggunakannya.