JABAR EKSPRES, Bandung – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung, Teguh Rahayu mengimbau, agar masyarakat tetap waspada terkait hujan yang diprediksi masih mengguyur wilayah Kota Bandung.
“Hujan dengan pola semidiurnal (dua kejadian hujan dalam satu hari) seperti ini lazim terjadi pada masa peralihan dengan karakteristik hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat” ujar Teguh, Kamis (18/5).
“Sepanjang bulan Mei ini ini, setiap hari terjadi hujan dengan karakteristik seperti demikian di seluruh wilayah Jawa Barat,” tambahnya.
Berdasarkan data Satelit Himawari dan Radar, menunjukan bahwa hujan tersebut bersifat lokal. Hal ini disebabkan oleh labilitas atmosfer lokal yang mendukung pertumbuhan awan hujan Cumulonimbus.
Selain itu, Nilai K index mencapai lebih dari 38 sejak pukul 19.00 WIB hingga dini hari dan Lifted Index kurang dari -5. Hal ini menunjukan potensi terjadinya hujan lebat yang diprediksi akan turun pada pukul 01.30 hingga 02.20 WIB, dengan durasi singkat.
Baca juga: Dishub: Evaluasi Perwal Terkait Lokasi Parkir Liar di Kota Bandung!
Teguh menjelaskan, perubahan dinamika yang cepat ditambah pola semiurdinal menjadikan Bandung masih berpotensi diguyur hujan.
Pihaknya menyebutkan, bahwa kejadian seperti ini akan terjadi hingga pertengahan Mei 2023.
“Kondisi hujan semidiurnal dengan sifat hujan sedang hingga lebat dalam durasi singkat seperti ini, merupakan karakteristik hujan yang biasa terjadi pada masa peralihan,” jelasnya.
“Masa peralihan dengan kondisi seperti ini akan terjadi hingga pertengah Mei 2023,” ungkapnya.
Selain itu, Teguh memaparkan, masih ada kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi. K0ordinasi antar lembaga sangat penting, terutama yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan potensi bencana yang diprediksi masih bisa terjadi di wilayah Kota Bandung.
“Komunikasi dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci penting dalam penanggulangan dan penanganan bencana hidrometeorologi yang berpeluang meningkat pada masa peralihan ini,” katanya.
Teguh mengimbau, agar masyarakat tetap waspada di masa peralihan ini, karena potensi bencana hidrometeorologi masih berpeluang terjadi.
“Kami mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian bencana hidrometeorologi pada masa peralihan ini. Karena berpotensi bencana yang lebih besar.” pungkasnya (Mg1)