JABAR EKSPRES – Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan mengaku sudah menyiapkan langkah strategis untuk mencegah banjir bandang kembali terjadi.
Hal itu diungkapkan Hengky saat meninjau lokasi yang terkena dampak banjir di Desa Mekarwangi, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat.
”Memang hari ini kendalanya adalah sungai yang tersedia dimensinya kurang dan sangat kecil sekali,” ujar Hengky kepada wartawan, Senin (15/5).
Menurut Hengky, untuk melakukan pelebaran sungai perlu adanya komunikasi warga yang intensif. Terlebih warga yang memiliki lahan dekat dengan sungai.
”Cuman untuk pelebaran itu memang banyak hal yang harus dikomunikasikan terutama adalah tanah warga yang barangkali berkenan mewakafkan,” katanya.
Hengky menilai, pelebaran sungai dapat meminimalisir banjir bandang yang berdampak langsung ke pemukiman warga, maupun ke lahan pertanian dan yang lainnya.
”Supaya ketika nanti sungai sudah diperbaiki atau diperlebar jalur airnya on the track dan tidak melebar kemana-mana,” katanya.
Hengky menngatakan, banjir bandang terjadi karena lebar sungai kecil, namun volume airnya besar.
”Kemarin ketika hujan deras di luar normal jadi (air) meluap kemana-mana,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hengky Kurniawan atas nama Pemkab Bandung Barat memberikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak bencana banjir bandang.
”Mudah-mudahan bantuan tersebut dapat meringankan beban para korban dan semoga ihtiar kita nanti dapat mengurangi risiko kejadian serupa terjadi,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat, Jarot Prasetyo mengatakan, berdasarkan hasil assessment yang dilakukan sebanyak 60 rumah terendam air setinggi 60 centimeter.
Ia menjelaskan, peristiwa banjir bandang tersebut terjadi lantaran intensitas hujan tinggi menerjang kawasan tersebut.
”Berdasarkan assessment sementara akibatnya ada sekitar 60 rumah di lima kampung terdampak banjir bandang tersebut,” katanya.
Ia menambahkan, selain berdampak pada rumah warga. Ada dua sekolah dan dua pabrik yang juga terdampak oleh banjir bandang tersebut.
”Bangunan sekolah yang terdampak banjir bandang itu yakni SD 1 Cibeber dan SMPN 4 Sindangkerta serta satu pabrik kopi dan pabrik teh,” katanya.
Ia menegaskan, akibat banjir tersebut rumah warga terdampak bencana tidak mengalami kerusakan namun barang milik warga sempat terendam air.