JABAR EKSPRES – Menjaga kesehatan mental merupakan bagian tubuh yang harus diperhatikan dan dijaga. Kondisi mental yang tidak stabil tidak hanya memengaruhi suasana hati. Tetapi juga kesehatan fisik dan produktivitas kerja.
Selain olahraga dan yoga, ada banyak hal lain yang bisa kamu lakukan untuk tetap mental sehat. Salah satu pilihan adalah memelihara hewan di rumah.
BACA JUGA : Sedih! Postingan MrBeast Bagi-bagi Hadiah Rp737 Juta di Hapus Instagram, Ini Alasannya!
Melihat dari berbagai sumber, memiliki hewan peliharaan bisa menurunkan tekanan darah, membawa kedamaian dan kebahagiaan, serta mengurangi stres dan masalah kesehatan mental lainnya.
Ini dia beberapa peliharaan yang bisa membantu pulihkan kesehatan mental.
Burung Bisa Menenangkan Pasien OCD
Memiliki peliharaan burung juga di Indonesia sudah menjadi hal lazim. Sebab beberapa orang suka memelihara burung untuk keindahan. Beberapa orang menganggapnya sebagai hobi, dan tidak jarang diadakan pertunjukan khusus burung.
Selain bulunya yang indah dan suaranya yang merdu, keberadaan burung ternyata bermanfaat untuk kesehatan mental.
Judith Joseph mengatakan bahwa memiliki burung dapat menenangkan penderita gangguan jiwa, khususnya gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Burung suka tinggal di dalam sangkar, sehingga jarang mengotori rumah dan memberikan musik yang menenangkan untuk nyanyiannya.
Kuda Bisa Menyembuhkan Pasien Trauma
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychiatry menunjukkan bahwa beternak kuda adalah cara yang efektif untuk membantu pemulihan orang dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Di laman Columbia Psychiatry, Dr. Yuval Neriah dan Prudence Fischer, yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa interaksi kuda-manusia melibatkan pembangunan kepercayaan dan rasa aman. Ikatan yang terbentuk di antara keduanya dapat meredakan kecemasan dan meningkatkan kepercayaan diri.
BACA JUGA : Bukan Anti Sosial, Ini Dia Ciri Orang Introvert Sesungguhnya
Kucing Untuk Menenangkan Diri
Kucing adalah salah satu hewan yang paling sering dijinakkan. Seperti anjing, dia suka berinteraksi dengan orang, jadi dia tidak sering membutuhkan kotak.
Rupanya, seorang ilmuwan bernama Gretchen Carlisle di University of Missouri telah menemukan bahwa kucing dapat meningkatkan kestabilan emosi anak autis. Melansir dari Futurity.org melaporkan bahwa kucing dapat membantu mengurangi kecemasan dan mengembangkan empati terhadap makhluk hidup lain pada anak autis.