JABAR EKSPRES – PT Mikuni Cikarang yang diduga sebagai perusahaan yang mewajibkan staycation bagi karyawananya yang akan memperpanjang kontrak, diduga memberikan iming-iming gaji hingga Rp8 Juta untuk karyawan.
Hal ini yang diduga membuat karyawannya sayang untuk melepaskan kontrak kerja dengan perusahaan tersebut, sehingga rela meski dengan syarat staycation yang tidak masuk akal tersebut.
Fenomena yang kini masih viral di media sosial tersebut akhirnya mendapat klarifikasi dari PT Mikuni Cikarang.
Klarifikasi yang berisi sanggahan staycation kontrak itu diunggah di media sosial tiktok dengan akun bernama @Mr R.
“Kami klarifikasi bahwa kami tidak tahu sama sekali, tentang berita yang lg ramai saat ini” ungkap pemilik akun @puk_mikuni.
Dengan klarifikasi tersebut, PT Mikuni membantah tuduhan bahwa perusahaannya yang menerapkan kebijakan staycaton kontrak tersebut. Bahkan dia meminta bukti tentang peristiwa tersebut jika melibatkan perusahaannya.
“Kalau ada bukti, silahkan pake jalur hukum jangan menuduh tanpa bukti, sama saja fitnah dan mencemarkan nama baik” Tambahnya dalam unggahan tersebut.
Kabar lain menyebutkan bahwa karyawan di PT Mikuni mendapatkan gaji yang cukup menggiurkan, sehingga diduga hal tersebut menjadi alasan banyak karyawan yang takut diputus kontraknya, sehingga terpaksa staycation dengan atasannya.
Karenanya disebut sudah menjadi rahasia umum bila ingin perpanjang kontrak harus rela mengikuti aturan perusahaan meski harus menjalani staycation seperti yang diberitakan.
Dari beberapa unggahan warga net di media sosial, diketahui gaji karyawan PT Mikuni Cikarang berkisar antara Rp4-8 Juta. Namun juga berbeda-beda tergantung dari posisinya.
Berikut daftar perkiraan gaji karyawan perusahaan tersebut :
1. Operator Produksi Rp.4.000.000 – Rp.8.000.000.
2. Staff kantor Rp.4.000.000 – Rp.8.000.000.
3. Section manager Rp. 21.000.000 – Rp.24.000.000.
4. Staff Produksi Rp.7.000.000 – Rp.10.000.000.
Masih ada beberapa posisi lagi yang daftar gajinya tidak tertera, namun daftar tersebut juga bukan berasal dari perusahaan, sehingga belum diketahui kepastiannya. Namun diduga gaji dengan nilai tinggi tersebut yang menjadi alasan karyawan takut diputus kontrak hingga rela meski harus staycation dengan atasan.