Cara memilih kemasan makanan
Pemilihan Kemasan Pangan
Dalam memilih kemasan makanan yang baik perlu ada kebijakan khusus karena ada berbagai jenis bahan kemasan yang berbeda-beda. Beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan dalam memilih kemasan makanan antara lain:
- Sifat kimia dari bahan makanan harus dipertimbangkan, seperti stabilitas komposisi kimia, biokimia, mikrobiologi, dan kemungkinan reaksi serta kecepatan reaksi terhadap bahan kemasan dan pengaruhnya terhadap suhu dan waktu.
- Kompatibilitas bahan kimia pengemas juga harus dipertimbangkan secara seksama. Perlu dievaluasi apakah bahan kimia tersebut mudah bermigrasi, serta bagaimana pengaruh suhu dan waktu kontak terhadap komposisi yang dikandung oleh pengemas.
- Faktor lingkungan juga perlu dievaluasi karena migrasi bahan toksik sangat dipengaruhi oleh suhu, lama kontak, dan jenis senyawa toksik dalam kemasan.
Meski terdapat beberapa keuntungan, ada sejumlah dampak yang dapat ditimbulkan dari setiap bahan kemasan makanan. Melansir dari laman BPOM, berikut adalah dampak dari berbagai bahan kemasan makanan yang ada di pasaran.
Dampak Kesehatan dari Bahan Kemasan Makanan
Dampak Negatif Kemasan Logam
Beberapa jenis kaleng terbuat dari logam seperti seng, aluminium, dan besi. Meskipun dalam kadar rendah, logam ini tidak berbahaya bagi kesehatan manusia. Namun, jika terjadi reaksi antara logam dan asam, kualitas makanan atau minuman yang dikemas dalam kaleng dapat menurun. Oleh karena itu, perlu diperhatikan penggunaan bahan tambahan pada kaleng seperti cat, serta bahan pelapis organik epoksi fenol dan organosol.
BACA JUGA: Makanan Terbaik dan Terburuk di Asia Tenggara, Dari Indonesia Apa Aja Ya?
Dalam penggunaan kaleng atau kemasan logam lainnya, harus dipastikan bahwa kemasan tersebut tidak mengandung logam berbahaya seperti timbal, kromium, merkuri, dan cadmium yang dapat memberikan efek negatif pada kesehatan manusia. Banyak makanan dan minuman yang bersifat asam, sehingga kontak antara asam dengan logam dapat melarutkan kemasan logam tersebut. Semakin lama kontak terjadi, semakin banyak logam yang larut. Oleh karena itu, perlu memilih jenis makanan atau minuman yang sesuai untuk dikemas dalam kaleng atau kemasan logam.