Mengapa Berbagai Bentuk Perlawanan terhadap Belanda Sering Mengalami Kegagalan? Ini 5 Penyebabnya

  1. Peran Kolaborator Lokal (Pengkhianat Bangsa)

Belanda juga memanfaatkan kolaborator lokal dalam upaya menumpas perlawanan Indonesia. Beberapa orang Indonesia yang bekerja sama dengan Belanda memberikan informasi dan bantuan pada pasukan Belanda, sehingga perjuangan perlawanan seringkali terbongkar atau berhasil dihancurkan.

  1. Kurangnya Dukungan Internasional

Pada masa penjajahan, perjuangan Indonesia untuk merdeka belum mendapatkan dukungan yang signifikan dari negara-negara lain. Hal ini menyebabkan Indonesia sulit mendapatkan bantuan dan dukungan dari luar, sehingga perjuangan melawan Belanda sering kali mengalami kegagalan.

BACA JUGA: Dewan Dorong Pemerintah Reaktivasi Jalur Kereta Api Peninggalan Belanda di Jabar

Sejak Januari 1942, pasukan Jepang datang ke Indonesia dan berhasil membuat Belanda kewalahan hingga menyerah.  Jepang berhasil menguasai Kalimantan, Sumatera, sampai akhirnya Jawa hanya dalam waktu singkat.

Penyerahan tanpa syarat terjadi di Kalijati, Subang. Panglima Tentara Belanda, Jenderal Ter Poorten, mewakili pihak Belanda sementara Jenderal Imamura mewakili Jepang. Perjanjian ini dikenal sebagai perjanjian Kalijati, yang menandakan berakhirnya kekuasaan Belanda di Indonesia dan awal pendudukan Jepang di Indonesia.

Kemerdekaan Indonesia berhasil dicapai karena perjuangan rakyat Indonesia yang berjuang melawan penjajah. Pada tanggal 14 Februari 1945, tentara PETA yang dipimpin oleh Shodancho Soeprijadi memberontak melawan Jepang di Blitar.

Setelah Indonesia mendapatkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Sukarno mengumumkan Soeprijadi sebagai Menteri Keamanan Rakyat. Namun, Soeprijadi tidak tampil sehingga digantikan oleh Imam Muhammad Suliyoadikusumo.

Tinggalkan Balasan