BANDUNG, JABAR EKSPRES – Normalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, menyebabkan persoalan sampah di Kota Bandung sulit teratasi. Hal itu terlihat dari 55 TPS yang ada di setiap kewilayahan, baru 22 TPS yang berangsur normal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Dudy Prayudi menuturkan, terkait 33 TPS yang masih overload, buntut dari kurangnya fasilitas alat berat yang ada di Kota Bandung.
“Memang kita masih terbatas di alat berat, kalo dilakukan manual memakai tenaga manusia, itu akan berjalan lama. Karena alat berat itu tadi terbatas, jadi digilir dari satu tps ke tps lain” ujar Dudy Prayudi, 9 Mei 2023.
Selain itu terkait reaktifasi eks TPA Cicabe, Dudy menjelaskan, TPA Cicabe belum sepenuhnya bisa menampung jumlah sampah yang dihasilkan Kota Bandung. Selain daya tampung yang terbatas, akses jalan hanya biasa dilalui oleh truk berkapasitas 6 kubik.
BACA JUGA: Menyoal Program Kang Pisman, Sudah Tidak Efektif?
“Cicabe terbatas, tidak bisa semuanya kesana. Makannya kita berharap TPA sarimukti bisa kembali normal, untuk TPS yang masih overload itu diangkut ke TPA Cicabe, menggunakan truk-truk yang kecil” jelasnya.
Menanggapi banyaknya TPS overload, Pelaksana Harian (plh) Wali kota Bandung, Ema Sumarna mengakui, terkait pengelolaan sampah, Kota Bandung sangat bergantung pada TPA Sarimukti.
“Kan gini kita ketergantungan sama yang disana (Sarimukti). Kalo disana sudah 100 persen, saya bisa berani ambil kebijakan kita bakal berhentikan cicabe, kita mulai kesana lagi” kata Ema Sumarna, 9 Mei 2023.
BACA JUGA: Pemkot Bandung Jamin, Operasional TPA Cicabe Hanya Sementara
Pengaktifasian Eks TPA Cicabe merupakan langkah darurat yang dilakukan oleh Pemkot, terkait pengelolaan sampah di Kota Bandung. Namun Ema menjamin, apabila normalisasi TPA Sarimukti rampung, pihaknya akan kembali melakukan penutupan.
“Kalo sarimukti sudah normal, saya tentunya bisa dipegang omongan bahwa nanti cicabe kita hentikan. Karena itu untuk kesementaraan” tegasnya.