JABAREKSPRES.COM, BANDUNG – Hujan deras sore itu tidak menyurutkan semangat anggota Komunitas Edan Sepur Wilayah 2 Bandung. Mereka tetap turun ke jalan untuk memberikan edukasi tertib berlalu lintas. Itu juga demi keselamatan para pengendara.
Sore itu hujan lebat tengah mengguyur Kota Bandung. Termasuk wilayah perlintasan Jalan Laswi. Air juga nampak menggenang di salah satu sudut jalan jelang perlintasan. Air akan menciprat ketika motor atau mobil melintasi genangan tersebut.
Pengendara motor yang tidak membawa jas hujan memilih menepi dan berteduh, karena basah kuyup.
Tetapi, tidak untuk anak – anak Komunitas Edan Sepur. Komunitas pecinta kereta api yang aktif memberikan sosialisasi disiplin perlintasan.
Dengan mengenakan jas hujan, mereka tetap turun di perlintasan. Mengatur lalu lintas dan mengedukasi masyarakat.
Alarm palang pintu kereta api di Jalan Laswi itu berbunyi. Tanda bakal ada kereta api yang melintas. Sontak hal itu seperti kata perintah bagi para anak – anak Komunitas Edan Sepur. Mereka berbaris seperti barier hidup di salah satu jalur kendaraan di perlintasan itu. Menghalau para pengendara yang biasanya nekad menerobos perlintasan.
Perlengkapan mereka juga komplit. Ada spanduk dan poster berisi edukasi untuk tertib di perlintasan. “Lawan Arus Gak Dulu”, kutipan tulisan di salah satu spanduk.
Salah satu dari mereka juga ada yang menenteng megaphone. Bukan untuk orasi demo, tetapi menyampaikan pesan tertib berlalu lintas.
Sebagian anggota juga berseragam khusus. Lengkap dengan Handy Talky (HT) menempel di bahu.
Komunitas Edan Sepur
Humas Komunitas Edan Sepur Wilayah 2 Bandung, Abdullah menceritakan, komunitas itu sudah ada di Bandung sejak 2014 lalu. “Dari 10 orang, kini ada sekitar 180 anggota,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Minggu (7/5).
Abdullah menambahkan, komunitas itu lahir dari sesama pecinta kereta api. Lalu timbul rasa peduli karena banyaknya kejadian pengendara atau orang yang tertemper Kereta. Sehingga komunitas berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan edukasi tertib lalu – lintas di area perlintasan kereta. “Kalau anggota beragam. Dari pelajar, mahasiswa, hingga pekerja,” tuturnya.