Filosofi Sunda “Someah Hade Ka Semah” menyatakan pentingnya bersikap ramah, baik, menjaga, menjamu, dan memperbaharui tamu atau siapa pun yang berada di sekitarnya. Jika Anda berkunjung ke Bandung, Anda dapat dengan mudah menemukan orang-orang yang sangat membantu dan ramah, yang menerapkan etika sopan santun dalam bertindak.
Logat Bicara yang Khas
Kebiasaan bicara masyarakat Sunda memiliki ciri khas yang khas. Menurut penelitian dialektometri yang dilakukan oleh Kemendikbud, isolek Sunda di wilayah Jawa Barat terdiri dari dua dialek, yaitu dialek [h] dan dialek non-[h], yang berbeda sekitar 60 persen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Sunda yang digunakan di Provinsi Jawa Barat memiliki perbedaan dialek yang signifikan dengan bahasa Sunda yang digunakan di Provinsi Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Lampung, Bengkulu, dan Sulawesi Tenggara.
Karakter Orang Sunda Humoris?
Orang sunda terkenal mempunyai karakter yang humoris. Komedian di Indonesia banyak yang berasal dari orang Sunda, karena mereka dikenal sebagai orang yang senang bercanda dan humoris. Suka terhadap humor membuat banyak orang tertarik dan merasa senang berinteraksi dengan orang Sunda.
Orang Sunda sering kali memperlihatkan kebiasaan bercanda dan memberikan komentar lucu dalam percakapan sehari-hari. Di lingkungan sosial, selalu ada saja orang yang suka bercanda dan menjadi pusat perhatian dengan lelucon mereka.
Gemar Makan Lalapan
Makanan khas Sunda yang terkenal adalah lalapan sayuran segar yang disajikan dengan sambal. Menu ini biasanya menjadi hidangan wajib di restoran-restoran khas Sunda dan sangat populer di kalangan pelanggan. Tradisi makan lalapan sudah dilakukan secara turun-temurun di kalangan orang Sunda karena daerah Sunda yang subur menghasilkan pertanian yang melimpah.
Gemar makan bersama
Kebiasaan makan bersama dalam budaya masyarakat Sunda yang ramah dan akrab tercermin dalam tradisi Botram. Menurut laman Bappeda Cirebon, Botram adalah istilah Sunda yang merujuk pada kegiatan makan bersama.
Tradisi ini dimaksudkan untuk mempererat ikatan kebersamaan dan persaudaraan. Biasanya, Botram dilakukan di tempat terbuka dengan duduk bersila di atas tikar atau rumput. Yang menarik dari Botram adalah peserta membawa hidangan dari rumah masing-masing untuk bertukar makanan dengan yang lain.