JABAR EKSPRES – Menkes Budi Gunadi Sadikin melakukan pantauan atas kesiapan RSUD Komodo sebagai salah satu rumah sakit rujukan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
RSUD Komodo adalah salah satu rumah sakit rujukan untuk menangani pasien VVIP pada KTT ASEAN di Labuan Bajo.
“Aku datang ke sini untuk memastikan alat-alat dan fasilitasnya siap,” ucap Budi usai melakukan tinjauan terhadap RSUD Komodo, Labuan Bajo, Minggu (30/4).
Dia datang bersama Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dan Wakilnya Yulianus Weng dengan melakukan pemantauan dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Hal tersebut mereka lakukan untuk memantau langsung kelancaran pembangunan RSUD Komodo Labuan Bajo.
Menurutnya, terdapat sejumlah ruangan yang perlu ditata ulang, itu termasuk dengan alat dan fasilitas pendukungnya. Namun, dia menyebutkan bahwa peralatan umah sakit akan datang hari ini untuk segera dilakukan instalasi.
“Meubeler-meubeler buat daerah penerimaan katanya hari ini akan datang, sudah mulai dipasang,” tuturnya.
Di waktu yang bersamaan, dia juga sempat melakukan kunjungan ke laboratorium katerisasi jantung yang ditunjuk menjadi ruangan khusus untuk penyakit jantung dan stroke. Budi menerangkan bahwa ruangan tersebut memiliki peralatan yang cukup canggih dengan tingkat radiasi tinggi. Peralatan itu hanya dapat dioperasikan oleh dokter spesialis dengan pendidikan khusus.
“Alat itu rencananya datang malam ini jam delapan. Mudah-mudahan dalam 2 atau 3 hari bisa selesai dipasangkan. Karena proses pemasangannya cukup rumit,” jelasnya.
Menkes Budi Gunadi Sadikin juga berdiskusi dengan para pekerja dan meminta mereka untuk bekerja 24 jam. Dia juga menambahkan bahwa akan ada kunjungan yang serupa minggu depan.
“Buka hanya untuk acara saja. Selain melayani tamu, masyarakat juga terlayani,” pungkasnya.
Selesai mengunjungi RSUD Komodo, dia melakukan kunjungan juga ke RS Siloam, yang juga menjadi salah satu rumah sakit rujukan.
Selain kedua rumah sakit itu, RSU Santo Yosep di Labuan Bajo juga telah ditunjuk untuk menjadi RS rujukan pada KTT ASEAN. Sama halnya dengan RSUP dr Wahidin Sudirohusodo di Makassar dan RSUP Prof dr Nggoreah I G N G Ngoerah di Bali.