Setelah banyak percobaan yang dilakukan, akhirnya El Real berhasil mencetak gol melalui sundulan Vinicius Jr. setelah memanfaatkan umpan silang dari Asensio pada menit ke-34. Vinicius Jr. berhasil lepas dari jebakan offside dan menyelinap dari area buta pemain pertahanan Girona. 2-1 Real Madrid mengecilkan keunggulan.
Permainan keras dari kedua tim mulai terjadi karena hasrat untuk menambah gol. Jual beli serangan pun terjadi yang menyebabkan para fans kedua tim ketar-ketir. Namun, hingga habis babak pertama, skor tidak berubah. 2-1 untuk keunggulan Girona hingga turun minum.
BABAK KEDUA
Baru saja berjalan 45 detik, tepatnya di menit ke-46. Castellanos berhasil mencatatkan hattrick di laga ini serta membuat Girona unggul dengan skor 3-1. Dia berhasil memanfaatkan umpan silang yang manis dari Couto. 3-1 Girona semakin menjauh dari Real Madrid.
Tertinggal 2 gol membuat El Real semakin meningkatkan serangannya. Terasa berbeda ketika seorang Karim Benzema tidak bermain bagi Los Blancos. Tim berbaju kebesaran putih tersebut terlihat bingung dalam melakukan serangan.
Merespon sisi kiri yang terus dibombardir oleh Girona, Los Blancos melakukan pergantian pemain pada menit ke-52. Camavinga masuk untuk menggantikan posisi Nacho.
Terbukti, beberapa kali Camavinga sering menghentikan beberapa kali serangan dari Girona. Dia juga berhasil membantu serangan Los Blancos.
Hanya saja serangan dari Girona terlalu berbahaya bagi lini pertahanan El Real. Gol keempat bersarang di gawang yang dijaga oleh Lunin. Melalui umpan silang dari sisi kiri pertahanan Los Blancos, bola crossing tersebut mengenai kaki Carvajal sebelum akhirnya disontek dengan mudah oleh Castellanos. 4-1 semakin jauh keunggulan tuan rumah.
Carlo Ancelotti merespon lini tengahnya yang kurang berjalan maksimal. Dia mengganti Modric dengan Tchouameni di menit 63 untuk memperkuat area sepertiga awal Los Blancos.
Los Blancos terus berusaha mencari gol pengecil ketertinggalan sehingga membuat Girona dikurung di pertahanannya sendiri. Namun, pertahanan yang rapat dan disiplin dari Girona ini membuat serangan pemilik 14 UCL itu sia-sia.
Girona memperbaharui lini serang dan bertahannya pada menit 72 dengan memasukkan Stuani yang menggantikan Catellanos, dan V. Fernandez yang menggantikan Tsygankov.