JABAR EKSPRES – Tata cara shalat Idul Fitri sendiri dirumah bisa dilakukan. Misalnya, orang yang sakit. Maka, tidak bisa melakukan sholat eid berjamaah di masjid, bisa dilakukan di rumah.
Hal ini menggarisbawahi bahwa shalat Idul Fitri yang dilakukan sendiri juga efektif. Bisa dilaksanakan perorangan boleh melakukannya.
BACA JUGA : Spesial Lebaran, Harga Tiket Trans Studio Bandung Sedang Promo, Cek Sekarang Juga!
Mengutip Panduan Sholat Rasulullah 2 oleh Imam Abu Wafa, sholat eid berjumlah dua rakaat, berdasarkan riwayat berikut,
“Sholat Jumat dua rakaat, sholat Idul Fitri dan Idul Adha dua rakaat, sholat safar dua rakaat secara sempurna tidak ada qashar (meringkas) berdasarkan sabda Muhammad SAW.”
[HR an-Nasa’I no 1420, dan dishahihkan oleh al-Albany dalam shahih an-nasai).
Niat Shalat Idul Fitri Sendiri
“Ushalli sunnatan li ‘idil fithri rak ‘ataini lillahi ta’alaa.”
Artinya: “Aku niat shalat sunat Idul Fitri dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Shalat Idul Fitri di Rumah
- Bisa melakukan sholat idul fitri setelah matahari terbit.
- Dikerjakan dengan 2 rakaat.
- Shalat idul fitri bisa dilakukan dirumah sendiri atau dilakukan berjamaah minimal 4 orang, dan harus ada khutbah selesai shalat. Tetapi, jika tidak ada yang berkhutbah juga tidak apa-apa karena hukumnya sunnah.
BACA JUGA : Kebun Binatang Ragunan Jakarta Tutup Saat Hari Pertama Lebaran
Tata Cara Shalat Ied Rakaat Pertama
- Niat terlebih dahulu
- Takhbiratul Ihram.
- Membaca doa iftitah
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِي لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ .
“Allaahu akbaru Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”
Artinya:
“Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya.