Jabar Ekspres – Selama lima jam, sejak pukul 12.00 hingga 17.00, ruang kerja milik Wali Kota Bandung Yana Mulyana, di Balaikota Bandung digeledah petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain ruang kerja Wali Kota Bandung, petugas KPK juga melakukan penggeledahan di ruangan ATCS dan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
Dari hasil penggeledahan, petugas KPK yang berjumlah 12 orang itu berhasil mengamankan tiga koper yang diduga berisi dokumen hasil dugaan korupsi orang nomor satu di Kota Bandung itu beserta 5 orang tersangka lainnya.
“Tadi dari jam 12 (siang) sampai barusan jam 5 (sore). Jadi sekitar 5 jam pemeriksaan (penggeledahan yang dilakukan oleh KPK),” kata Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna saat ditemui di Balaikota Bandung, Senin (17/4).
Ema mengaku tak mengetahui secara pasti dokumen apa saja yang disita KPK untuk dijadikan barang bukti dan proses pengembangan.
“Dokumen apa yang dibawa saya tidak tahu, tapi kelihatannya ada (sebuah hardisk milik ATCS),” pungkasnya.
Sebelumnya, KPK resmi menetapkan Yana Mulyana sebagai tersangka setelah sebelumnya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) atas dugaan tindakan pidana korupsi pemberian serta penerimaan suap terhadap layanan digital Bandung Smart City di Pemkot Bandung, tahun anggaran 2022-2023 pada Jumat (14/4) malam kemarin.
“Atas kegiatan tangkap tangan ini kemudian menetapkan 6 orang tersangka yaitu pertama Yana Mulyana, Wali kota Bandung,” ucap Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Gedung Merah Putih, belum lama ini.
Selain Yana, KPK juga menetapkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung Dadang Darmawan, Sekretaris Dishub Kota Bandung, Khairul Rizal, Direktur PT SMA berinisial BN , SS Ceo PT Cifo, serta AG manager PT SMA sebagai tersangka.
“Turut diamankan barang bukti yang ditemukan dalam kegiatan tangkap tangan ini, berupa uang dalam bentuk pecahan mata uang rupiah, dollar singapura, dollar amerika, ringgit Malaysia, yen dan bath serta sepasang sepatu merk Louis Vuitton tipe Cruise Charlie Sneaker 1A9JN8 berwarna putih, hitam, dan cokelat dengan total seluruhnya setara senilai Rp 924,6 juta,” tandasnya. (san)
