JABAREKSPRES – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menawarkan kepada Partai Perindo untuk bergabung ke dalam koalisi besar yang sedang dibangun bersama untuk menghadapi Pemilu 2024 nanti.
Tawaran ini diungkapkan Prabowo Subianto secara langsung kepada Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibdjo ketika mendatanngi kediaman Prabowo di Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).
Pada pertemuan itu, Prabowo menyatakan, Partai Perindo memiiki kesamaan visi dan kesamaan nilai. Sehingga komunikasi politik ini akan terus dijallin bersama antar kedua belah pihak.
‘’Pembicaraan menyepakati akan kembali dilanjutkan ke depan agar kera sama politik ini terjalin dengan baik,’’ kara Prabowo dihadapan Wartawan.
Tawaran kepada Partai Perindo untuk bergabung dengan koalisi ini diberikan secara khusus. Sebab, Prabowo memandang jika Perindo bergabung maka akan dapat meyakinkan mitra koalisi lainnya.
Menurutnya, Koalisi yang dibangun Partai Gerindra dan PKB selalu terbuka untuk partai manapun. Sehingga jika Partai Perindo mau bergabung maka pembicaraan selanjutnya akan dibicarakan lebih jauh lagi untuk mencapai kemenangan pada Pemilu 2024.
Mendapat tawaran secara terbuka tersebut, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo mengakui ada peluang kerjasama politik.
‘’Topik pertemuan adalah kerjasama politik antara Gerindra dan Perindo,’’ kata Hary
Hary mengatakan, pada pertemuan tersebut jajaran pengurus partai juga saling bersilahturahmi dan mengenalkan kepada Prabowo.
Hal ini dilakukan karena Partai Perindo selama ini sudah berkembang dan banyak memiliki jajaran pengurus baru baik di tingkat pusat maupun daerah.
Sementara itu, Sekretaris Jendral Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, terkait dengan wacana koalisi besar yakin meski tantangan koalisi sangat besar. Namun setiap permasalahan bisa dibicarakan bersama untuk Pemilu 2024 lebih baik.
Muzani menepis adanya anggapan yang menyebutkan koalisi besar sulit terbentuk. Sebab, masing-masing partai memiliki kepentingan masing-masing.
Dia menilai, sebagai negera demokrasi Indonesia tetap akan menjujung tinggi nilai-nilai persatuan dan kebersamaan. Meski memiliki perbedaan. Akan tetapi perbedaan ini bisa diselesaikan dengan jalan musyawarah dan mufakat.
“Kita adalah negara besar, ada 270 juta rakyat yang harus diurus, ada banyak problem dan tantangan kebangsaan yang harus diselesaikan bersama,” kata Muzani.