“Saya ambil surat buat sidang akhir ke beliau dan tidak terlihat lemas atau banyak pikiran, beliau masih sama seperti biasa, ramah dan komunikasinya aktif,” lanjutnya.
Jajang mengaku, pada 21 Maret 2023 hingga satu pekan ke depan atau sebelum meninggal di apartemen sempat mengirimkan pesan teks kepada Catherin Rumambo.
Bahkan adik-adik tingkatnya pun mengalami hal serupa, yakni pesan yang dikirimkan tak mendapat respons balasan dari sang dosen.
“Tanggal 27 Maret 2023 malem, sekitar pukul 23.00 (WIB), saya dapat kabar kalau almarhumah dinyatakan hilang. Saya dapat info itu lewat poster yang dibagikan di grup,” ujar Jajang dengan stelan kemeja lengan panjang hitam dipadu celana katun abu-abu.
“Saya belum baca berita-berita di web internet. Saya langsung kirim pesan ke beliau, ‘bu sekarang lagi di mana, ada di rumah atau enggak?’,” tambahnya.
Diketahui, melalui keterangan kepolisian, dosen CR ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di kamar apartemen pada pukul 22.30 WIB, tepatnya 30 menit sebelum Jajang mendapatkan kabar hilangnya sang dosen.
Misteriusnya, pesan-pesan yang sudah dikirim oleh mahasiswa kepada CR itu, selama satu pekan menampilkan ceklis satu, yang artinya pada aplikasi Whatsapp pesan tersebut belum bisa masuk sebab tak terhubung akses internet.
Tetapi pada saat dosen CR ditemukan sudah tak bernyawa oleh kepolisian di apartemen, Whatsapp korban justru menampilkan ceklis dua yang seharusnya tak ada seorangpun bisa memakai gawai sang dosen.
“Pas waktu saya tanya kabar di malem itu, pesannya langsung ceklis dua. Waktu pagi-paginya informasi lanjutnya dapet kabar ditemukan meninggal dunia. Jujur sangat terpukul dengan informasi tersebut, seakan bangun tidur langsung dipukul,” papar Jajang yang matanya terlihat berkaca menahan sedih.
“Komunikasi saya terakhir bertemu dengan beliau masih di bulan Maret, sekitar tanggal 6. Waktu seminggu gak ada kabar itu, memang sempet ramai di kalangan mahasiswa, mempertanyakan kabar beliau kemana,” tukasnya.
Head of Public Relation Unibi, Antonius Bimo Rentor menuturkan, pihaknya beserta seluruh mahasiswa terutama Prodi Informatika turut berbela sungkawa atas meninggalnya dosen CR yang diduga bunuh bunuh diri di apartemen.