Mengenal Buya Hamka Ulama dan Sastrawan Indonesia

Atas saran seorang sahabat Indonesia, Agus Salim, yang juga berada di Mekkah, Hamka kembali ke Indonesia untuk menekuni karirnya sebagai penulis.

Perjalanan Karir Buya HAMKA

Ia diketahui telah berkarir di berbagai bidang. Terutama dalam hal penulisan dan agama Islam.

Sekembalinya dari Mekkah, Hamka bekerja sebagai penulis untuk Majalah Pelita Andalas di Medan, Sumatera Utara. Ia juga menulis banyak karya dan artikel.

Setelah menikah dengan Siti Raham, Buya Hamka berperan aktif dalam kepemimpinan Muhammadiyah dan menjabat sebagai Ketua Cabang Padang Panjang. Karirnya semakin menanjak ketika Hamka terpilih sebagai presiden pertama Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1975, menjabat selama lima tahun.

Pada tahun-tahun sebelumnya, selama pendudukan Jepang, ia juga menjadi pemimpin anggota Majelis Darurat yang menangani masalah pemerintahan dan Islam.

BACA JUGA: Sinopsis Series Katarsis (2023)

Karya Buya Hamka

Buya Hamka otodidak dalam berbagai ilmu, mahir berbahasa Arab dan mempelajari karya-karya penyair besar Timur Tengah.

Saat bekerja di majalah tersebut, ia menerbitkan karya pertamanya berjudul “Chatibul Ummah”, yang berisi kumpulan pidato yang didengarnya di Surau Jembatan Besi.

Lalu ada tafsir Al-Azhar tentang Buya Hamka. Isinya adalah ceramah atau ceramah pagi yang beliau berikan di Masjid Raya Al-Azhar sejak tahun 1959.

Lahir dan besar di negeri Minang, dia tahu banyak tentang adat dan tradisi di sana, sehingga novel klasik “Di Bawah Lindungan Ka’bah” diterbitkan. Novel tersebut berisi wawasannya tentang pola pikir orang-orang yang tertarik dengan klasifikasi berdasarkan kasta. Karena menurutnya itu bertentangan dengan Islam.

Di mata Buya Hamka semua orang memiliki kedudukan yang sama di mata Tuhan. Novel “Di bawah naungan Ka’bah”, kisah tersebut berhasil diadaptasi ke layar lebar antara tahun 1982 hingga 2011.

Lalu ada karya roman Buya Hamka berjudul “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” yang juga terkenal bahkan film tahun 2013.

Masih banyak lagi cerita hidup dan kebaikan Buya Hamka yg menginspirasi. Saking banyak ceritanya, Buya Hamka dibuat menjadi sebuah film trilogi.

Volume I akan rilis 20 April 2023 di bioskop. Volume II & III menyusul tahun ini juga. Total durasi ketiganya sekitar 7 jam!

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan