TENANG, MENANG, SENANG tiga buah kata yang hanya beda satu huruf namun jika kita tarik BENANG
BEN ar-benar mau kita ambil pelajaran maka akan kita temukan Adanya korelasi atau hubungan yang saling berkaitan secara seri atau berurutan atau kata Orang Sunda mah aya perkara nu NGait ( saling berhubungan satu sama lain )…
Dalam sebuah perlombaan/ persaingan/ pertandingan apapun itu bidangnya : olahraga, politik, ekonomi dll.
Baik secara individu atau kelompok…
Ketika ditanya siapa yang paling SENANG…?
Jawabnya pasti adalah yang MENANG….
Lalu jika ditanyakan apa kunci agar bisa MENANG …?
Jawabannya adalah : yang paling TENANG….!!!
Mungkin masih ingat atau menyaksikan juga secara langsung pada tahun 1998 Tim Sepakbola Piala Dunia Prancis memenangkan pertandingan melawan Tim Piala Dunia Brazil di babak final hingga keluar sebagai Juara Piala Dunia 1998 pasti karena lebih TENANG…
Juga mungkin pernah langsung menyaksikan dan masih ingat dalam sebuah ajang MotoGP , “The Doctor” Valentino Rossi walaupun harus jatuh terlebih dulu dan tertinggal jauh di belakang 14 orang pembalap lainnya , dengan gigih berupaya hingga menjadi juara pasti karena lebih TENANG…
Dan berbagai macam contoh lainnya setiap juara pasti kuncinya adalah TENANG karena dengan TENANG di dalam kondisi apapun dapat membuat pikiran lebih jernih, bertindak dengan mantap dan terarah…
Begitu pula didalam kehidupan didunia ini, seperti halnya perlombaan…
Yaitu harus melalui tahapan TENANG agar bisa MENANG yang dengan itu akan berakhir dengan SENANG….
Setiap orang yang berakal sehat pasti ingin SENANG…
Maka tahapan yang harus dilakukan adalah mengawalinya dengan TENANG….
Tauhid yang selalu dijaga kemurniannya yang menjadi Energi dalam mengarungi kehidupan dunia ini dan menjadi tolok ukur atau Nilai dari setiap Amal yang dilakukan yang dibuktikan dengan senantiasa meluruskan Niat serta memperbaiki kualitas Gerak amal mengikuti contoh dan arahan Rosuululloh Muhammad SAW ( contoh : apa yang beliau lakukan, arahan : agar mengikuti para pewaris beliau yaitu para ulama yang senantiasa menjaga sunnah-sunnah beliau dengan berbagai kebijakannya selama tidak menyimpang dari Al Qur’an dan Sunnah ) serta senantiasa berupaya untuk meningkatkan kuantitasnya, terus dilakukan hingga suatu saat Alloh SWT memanggil pulang ke alam barzakh…