Kerajinan Kulit Buaya dan Ular Tembus Mancanegara

BANDUNG – Buaya dan ular memang menakutkan bagi sebagian orang. Tetapi di tangan Vera Suherman, kulit buaya dan ular atau binatang berjenis reptil itu mampu disulap jadi beragam kerajinan yang elegan. Produknya juga diminati pasar mancanegara.

Vera mulai merintis usahanya dengan nama ThreeB itu sejak 2010 lalu. Usahanya makin diseriusi di 2013. “Karena hobi belanja, iseng – iseng bikin usaha yang menghasilkan uang,” katanya.

Vera dulunya adalah pekerja di pabrik sepatu. Berbekal pengalaman itulah, ia kemudian menggeluti dunia usaha di bidang kulit buaya dan ular. Satu persatu alat dan tenaga kerja dilengkapi. Termasuk bahan baku yang akan diolahnya.

Ada beragam produk kulit ular dan buaya yang dihasilkan Vera. Mulai dari tas, dompet, tempat ID Card, hingga jaket.

Seiring berjalannya waktu, usaha Vera makin berkembang. Ia pun mulai menjamah untuk mengolah produk kulit eksotik. Yaitu kulit buaya dan ular.

Ternyata, produk dari kulit reptil itu banyak peminatnya. “Sudah sampai luar negeri juga. Misal ke United Kingdom (UK),” katanya.

Vera menambahkan, permintaan produk dari kulit buaya dan ular justru banyak datang dari luar negeri. Meskipun dari dalam negeri juga ada.

Polanya, permintaan itu akan naik jelang akhir tahun dan lebaran. Karena itu seperti saat ini Vera juga tengah meningkatkan produksinya. “Ini naik 30 persen produksinya,” tuturnya.

Cara Produksi Kulit Buaya dan Ular

 

Vera menerangkan, produksi kerajinan dari kulit eksotis itu tentu memiliki tantangan tersendiri. Pertama adalah dari bahan baku yang tidak mudah didapat. Vera biasanya membeli kulit itu dari penangkaran resmi yang telah tersertivikasi. Sehingga bahan bakunya aman.

Kemudian untuk membuatnya jadi tas atau produk lain juga butuh keterampilan khusus. Kulit buaya dan ular tentu beda dengan kulit sapi atau kerbau. Dari awal perajin harus bisa menemukan pola yang tepat dalam desain produk yang akan dihasilkan. “Kalau polanya salah tentu tidak menarik, termasuk bahan bakunya akan tersisa sia – sia,” imbuhnya.

Setelah itu dalam penjahitan juga perlu keterampilan khusus. Kulit ular lebih tipis dari kulit sapi. Sementara kulit buaya memiliki motif dan lebih keras dari kulit sapi.

Tinggalkan Balasan