Jabar Ekspres – Kabupaten Bogor dinobatkan sebagai daerah dengan jumlah penduduk paling tinggi di Jawa Barat (Jabar).
Di tahun 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor mencatat, jumlah penduduk mencapai 5.489.530 jiwa. Angka ini paling tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya di Jabar.
Lalu, bagaimana dengan kondisi angka kemiskinan dan pengangguran setiap tahunnya di Kabupaten Bogor? Jabar Ekspres bakal mengulas lebih dalam dengan menunjukkan data secara detail.
Merujuk data BPS Kabupaten Bogor, angka kemiskinan mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin dari 8,13 persen di tahun 2021 menjadi 7,73 persen di tahun 2022.
Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Kabupaten Bogor, Ujang Jaelani menjelaskan, BPS mengkategorikan angka kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan per orang per bulan.
Garis kemiskinan itu menggambarkan nilai uang hasil konversi dari kemampuan masyarakat mengonsumsi makanan dan non makanan.
Ujang Jaelani mencontohkan, untuk tahun 2022 lalu. Seseorang yang dikategorikan miskin jika dalam sebulan mengonsumsi makanan dan non makanan sebesar Rp 443.787.
Sementara, pengangguran di Kabupaten Bogor juga mengalami penurunan dari 12,22 persen pada tahun 2021 menjadi 10,64 persen di tahun 2022.
“Kalau dilihat dari variabel lainnya di tahun 2022, pengangguran juga ikut turun. Artinya orang sudah mendapatkan pekerjaan, otomatis punya pendapatan,” kata Ujang, Minggu (26/3).
Kemudian untuk Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bogor juga ikut naik menjadi 71,2 dari tahun sebelumnya 70,60 pada tahun 2021.
Hal lainnya, daya beli juga mengalami kenaikkan menjadi 10,8 juta per orang per tahun, setelah sebelumnya 10,4 juta per orang per tahun di tahun 2021.
Kepala BPS Kabupaten Bogor, R. Gandari Adianti Aju Fatimah menambahkan, saat ini Kabupaten Bogor memiliki populasi penduduk yang padat.
“Yang paling padat itu umumnya di Cibinong, Bojonggede. Kalau yang paling sedikit itu di Cariu,” ujarnya. (sfr)
Berikut Jumlah Penduduk di Kabupaten Bogor:
– Cibinong: Tahun 2021 sekitar 366,400 menjadi 370.930 jiwa pada tahun 2022.
– Citeureup: Tahun 2021 sekitar 215.820 menjadi 217.910 jiwa pada tahun 2022.
– Bojonggede: Tahun 2021 sekitar 292.470 menjadi 298.560 jiwa pada tahun 2022.
– Tajurhalang: Tahun 2021 sekitar 126.100 menjadi 129.250 jiwa pada tahun 2022.
– Kemang: Tahun 2021 sekitar 105.940 menjadi 107.400 jiwa pada tahun 2022.