JABAREKSPRES – Viral video tiga oknum tenaga kesehatan (nakes) diduga menyinggung pasien BPJS.
Dalam video yang beredar di media sosial, tiga oknum nakes tersebut membeda-bedakan pasien BPJS dan non BPJS.
Substansi dari videonya mempertontonkan Rinto dan dua teman nakes lainnya yang sedang joget dan menyambut dengan senang hati ketika pasien umum datang.
Sementara ketika yang datang adalah pasien BPJS, mereka bertiga bersikap cuek dan seolah tak mau untuk melayani.
Baca Juga: Tambahan Saldo DANA Gratis Rp2.250.000 Terbukti Membayar
Sikap membeda-bedakan tersebut lantas mendapatkan banyak kecaman dari warganet.
Konten yang tak etis tersebut tentu memicu amarah, sebab tak sepatutnya sebagai nakes membuat video berisi sindiran.
Padahal walaupun pasiennya menggunakan BPJS tetapi para pasien tetap membayar iuran per bulan.
Akan tetapi pasien yang menggunakan BPJS acap kali menerima tindakan yang kurang mengenakkan.
Tak sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki kartu BPJS mengesah karena pelayanan buruk yang diberikan oknum nakes. Di antaranya tiga oknum nakes tersebut.
Baca Juga: Dapat Saldo DANA Gratis Rp200.000 Langsung Cair Hitungan Detik
Tiga Oknum Nakes Minta Maaf
Ketika video oknum nakes tersebut viral dan mendapatkan banyak sekali cacian, ketiganya kemudian membuat video klarifikasi dan meminta maaf.
Dalam pengakuan di dalam videonya mereka mengatakan bahwa tak membeda-bedakan pasien, walaupun sebelumnya mereka sudah jelas membeda-bedakan.
Ketiga nakes yang berasal dari Sulawesi Tengah kemudian memohon maaf sebesar-besarnya lantaran telah membuat kesalahan fatal.
Baca Juga: Tanpa Pinjam Saldo DANA Gratis Rp550.000 dari Aplikasi Ini
Tanggapan Kemenkes
Mohammad Syahril selaku Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait konten yang viral meruapakan akal-akalan saja.
Ia pun membantah bahwa di lapangan terjadi perbedaan antara pasien BPJS dan non BPJS.
Akibat viralnya video tiga oknum nakes tersebut membuat Syahril memperingatkan agar berhati-hati dalam membuat konten dan tak membuat konten hal-hal yang bersifat kontroversial.
Pihak Kemenkes pun siap mensanksi siapa saja yang membuat keonaran seperti hal itu lagi.