Event Gerobak Fair Kota Bandung Hadirkan Para Potensi Lokal

BANDUNG – Program Gerobak Fair dilaksanakan dalam rangka memberikan ruang dan wadah bagi pelaku usaha kreatif dan UMKM di Kecamatan Batunungal, Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Yana Mulyana sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, UMKM merupakan kelompok yang paling tahan terhadap krisis ekonomi saat pandemi dan resesi.

“Pemkot selalu mendorong warga masyarakat untuk berkreasi. Maka dari itu kita dukung dengan sertifikat halal dan PIRT gratis. Warga Kota Bandung tinggal berinovasi dan berkreasi,” ujar Yana.

Ia berharap, Gerobak Fair ini bisa memunculkan bibit-bibit unggul UMKM yang nantinya akan dikurasi agar bisa masuk ke Pasar Kreatif.

“Harapannya para UMKM bisa naik kelas. Nantinya kita bantu untuk bisa masuk ke Pasar Kreatif. Mudah-mudahan ikhtiar kita ini bisa meningkatkan ekonomi warga Kota Bandung semakin baik,” harapnya.

Panitia Gerobak Fair Rizky mengatakan, acara tersebut diikuti 20 bazar terdiri dari berbagai usaha kuliner, fashion, dan kerajinan.

“Di acara ini kita menghadirkan 20 bazar yang terdiri dari berbagai usaha meliputi, usaha kuliner, fashion, dan Kerajinan serta ada 40 ekonomi kreatif di kecamatan ini. Kami berharap dengan diadakannya acara ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk bisa membuat acara seperti ini,” sebut Rizki.

Salah seorang perajin UMKM di Kota Bandung, Umi Mariam mengatakan, potensi lokal dengan karyanya yang hadir di acara Gerobak fair adalah adanya kerajinan dari kain planel yang bisa disulap menjadi sebuah karya bagus untuk memotivasi minat belajar anak – anak.

“Seperti mengenal Rukun Iman dengan bentuk gambar yang menarik dan juga Busy Book di mana mengenal angka, mengenal hewan dan jenis makanannya dan lain-lain,” kata Mariam.

 

Souvenir Dibanderol Rp 150 Ribu di Kota Bandung

 

Mariam mengaku, bahwa usaha ini berawal dari kerajinan anaknya yang waktu itu ditugaskan dari sekolah untuk membuat prakarya, dan dari situ ia mulai coba-coba untuk membuat berbagai kerajinan dengan bentuk yang bervariasi, seperti mengikuti kemauan anaknya untuk membuat cermin.

“Awalnya karya ini terinspirasi dari kerajinan anak saya yang waktu itu ada tugas prakarya, akhirnya saya tertarik untuk membuat berbagai bentuk karya yang menarik minat belajar anak-anak, saya selalu mengikuti kemauan anak saya seperti membuat cermin hias,” imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan