JABAR EKSPRES – Wali Kota Bogor Bima Arya melalukan takziah ke rumah duka almarhum Lie Siu Tju alias Muhammad Aju di Kampung Situ Uncal RT03 RW07, Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat, 17 Maret 2023 malam hari.
Lie Siu Tju alias Muhammad Aju merupakan korban insiden kecelakaan tunggal di Jalan KS Tubun, sekitaran simpang Warung Jambu, Bogor Utara, Kamis, 16 Maret 2023 malam hari.
Mendiang Lie Siu Tju alias Muhammad Aju dikabarkan meninggal dunia usai menghindari lubang dan motornya menghantam gerobak yang saat itu berada di bibir jalan nasional tersebut.
BACA JUGA: Ratusan Warga Kabupaten Bogor Keracunan Makanan, Dinkes Himbau Warga Berhati-hati
Atas nama Pemerintah Kota Bogor, Bima Arya mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Dalam kesempatan itu, Ia tampak menggenggam tangan istri almarhum, Odeh Lisna, sembari mengusap pundaknya.
Odeh tak hentinya menangis sambil memeluk boneka ‘Teddy Bear’ besar berwarna merah muda yang dibelikan suaminya sehari sebelum meninggal dunia.
Berdasarkan informasi, mendiang Lie Siu Tju alias Muhammad Aju semasa hidupnya sering membantu sesama, terutama kepada para pengemudi ojek online (ojol) yang motornya mogok atau kehabisan bensin.
BACA JUGA: Bima Arya Ingatkan DPUPR, Harus Segera Tindaklanjuti Aduan Warga
Meskipun demikian, Aju bukan merupakan pengemudi ojol, melainkan bekerja di toko onderdil di Jakarta.
Saat kecelakaan, almarhum memang mengenakan atribut ojol, hal itu sebagai bentuk solidaritas karena almarhum juga sering dibantu oleh ojol ketika membutuhkan pertolongan di jalan.
“Saya mendengar tadi dari keluarga, almarhum orang yang baik, dan Insya Allah husnul khotimah. Saya mendoakan ditempatkan di tempat paling baik, paling mulia di sisi Allah SWT,” ungkap Bima Arya, usai takziah.
Terkait peristiwa naas yang menimpa Lie Siu Tju alias Muhammad Aju, Bima Arya mengakui bahwa hal tersebut merupakan kelalaian pemerintah karena ada pembiaran terhadap fasilitas umum yang mengakibatkan kecelakaan.
“Lubang sekecil apapun, fasilitas itu tidak boleh membahayakan keselamatan warga. Keselamatan warga itu nomor satu. Jadi, semua (perangkat pemerintahan) harus merasa memiliki, semua harus merasa bertanggung jawab,” tuturnya.