BANDUNG – Cilok adalah salah satu kudapan khas Sunda. Biasanya, makanan berbahan baku tepung tapioka itu banyak dijual oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ditemui di pinggir jalan atau kawasan sekolahan.
Tetapi di tangan Anik Hernawati, cilok tampil lebih keren dan bisa menjadi oleh-oleh yang bertahan hingga 7 hari. Bahkan makanan karya perempuan asal Kelurahan Pasi Layung Kecamatan Cibeunying Kidul itu telah dipasarkan ke mancanegara.
Anik menceritakan, cilok karyanya itu juga lahir karena tekanan dinamika selama pandemi Covid-19. Karena ada aturan pembatasan kegiatan masyrakat, Anik kesulitan menjual cilok sebagaimana pada umumnya.
Anik kemudian memutar otak agar tetap bisa berjualan jajanan ciri khas Sunda itu dan bisa dibeli orang banyak. “Pembelian langsung kan dibatasi waktu itu. Jadi inovasi dengan kemasan. Agar bisa dibeli juga orang dari jauh,” jelasnya kepada Jabar Ekspres, Minggu (12/3).
Kini cilok milik Anik itu tampil keren. Seperti mie instan, cilok dikemas dalam plastik yang juga memiliki tampilan menarik. Bumbu dan ciloknya dipisah dan dibuat kering sehingga awet.
Jika akan dinikmati, cilok dimasak layaknya mie instan. Anik juga menyediakan beragam varian rasa untuk cilok tersebut. Rasa pedas ataupun rasa tulang rangu. “Di suhu ruwangan bisa tahan 7 hari, kalau disimpan di kulkas bisa sampai 2 bulan,” katanya.
Anik menambahkan, ratusan pak cilok juga telah ia produksi. Jajanan itu juga telah ada di sejumlah toko oleh-oleh di Bandung. Bahkan, cilok itu juga pernah dikirim ke mancanegara seperti Taiwan, Singapura dan Australia.
Anik juga memanfaatkan media penjualan online untuk memasarkan produk cilok tersebut. Sehingga masyarakat yang ingin membeli bisa pesan secara online tanpa harus datang ke rumahnya. “Omsetnya Rp 5-10 juta perbulan, kalau ramai,” tuturnya.
Meski demikian, Anik juga tetap rajin untuk memasarkan produknya secara langsung. Salah satunya dengan mengikuti bazar ketika ada event-event di tingkat kecamatan ataupun kota. Ia berharap usahanya itu bisa menginspirasi para pelaku usaha lain. Sehingga para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah di Bandung bisa terus berkembang. (mg4)